Suara.com - Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (15/8/2018) siang. Kehadirannya di gedung KPK untuk menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Berkemeja biru, Sandiaga yang didampingi oleh Sudirman Said tiba sekira pukul 13.00 WIB dengan menumpang mobil Nissan Serena.
Saat turun dari mobil, Sandiaga sempat ingin langsung masuk ke dalam lobi gedung KPK tanpa memberikan keterangan terlebih dahulu kepada wartawan. Namun, setelah didesak, Sandiaga pun berbicara.
"Saya diantarkan sahabat saya pak Sudirman akan melakukan pelaporan LKHpN melalui elektrnonik LKHPN," katanya saat tiba di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan.
Sandiaga mengatakan dirinya bukam baru pertama kali melaporkan LHKPN ke KPK. Dirinya mengaku melaporkan LHKPN setiap tiga bulan sekali.
"Seperti teman-teman tahu, setiap tiga bulan saya selalu nelaporkan LKHPN saya dan hari ini melaporkan LKHPN dan melakukan koordinasi untuk dalam rangkaian peserta dalam pencalonan sebagai cawapres," jelas Sandiaga.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut mengaku terakhir kali melaporkan LHKPN ke KPK pada Juni 2018 lalu. Dan itu rutin dilakukannya sejak menjabat sebagai wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Jadi mulai daru Oktober 2017 sampe dengan terakhir bulan Juni. Lalu ada perubahan karena jumlah yang dilaporkan itu sesuai dengan kurs sesuai dengan harga-harga di pasar modal. Jadi karena sebagian besar hampir 90 persen yang dilaporkan itu tercatat di bursa dan ini juga menjadi perhatian kami. Makanya setiap tiga bulan kami melakukan pelaporan," tandasnya.
Baca Juga: Besok, Kemendagri Mulai Rapat Bahas Pengganti Sandiaga Uno
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu