Suara.com - Jussam Ady urung panen rezeki pada masa perayaan Hari Ulang Tahun ke-73 Kemerdekaan RI tahun ini. Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, jumlah pembeli bendera Merah Putih yang didagangkannya menurun drastis.
“Penghasilan saya saat perayaan HUT RI tahun ini menurun lebih dari 30 persen. Tumben, tidak tahu kenapa. Biasanya tidak sesepi ini,” kata Jussam yang memunyai kios jahit dan menjual bendera Merah Putih dan pernak-pernik HUT RI lainnya di kawasan Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (17/8/2018).
Tahun-tahun sebelumnya, Jussam bisa memastikan mendapat pendapatan hingga Rp 60 juta hanya dari penjualan bendera Merah Putih dan pernak-pernik HUT RI.
Tapi tahun ini, persisnya sampai hari perayaan HUT RI, ia baru mendapat penghasilan Rp 20 juta. Kekecewaannya bertambah, karena stok bendera Merah Putih yang telah dijahitnya masih banyak menumpuk di gudang kiosnya, Pasar Senen Blok V.
Meskipun bendera tak akan basi untuk dijual pada hari-hari biasa, Jussam tetap sedih tak bisa meraup keuntungan berlebih pada momen perayaan HUT RI.
"Tidak ada ruginya sih, bisa buat tahun depan lagi juga. Tapi ya berarti tahun ini tak dapat uang untung kan," ungkap Jussam.
Andryos, penjahit bendera lainnya di Pasar Senen mengutarakan perasaan yang sama. Pelanggan benderanya yang berasal dari kalangan pedagang eceran juga mengeluhkan sepinya pembeli.
"Pedagang yang membeli kepada saya pada mengeluh juga sih. Katanya sepi, makanya belinya sedikit. Padahal stok saya banyak," keluh Andryos.
Menurutnya, fenomena penurunan pembelian bendera dipengaruhi oleh kemampuan daya beli masyarakat. Pasalnya, nilai rupiah yang terus melemah di hadapan Dolar AS menyebabkan biaya hidup yang kian meninggi, sehingga pembelian bendera tak lagi utama untuk merayakan HUT RI.
Baca Juga: Wajah Cantik Penuh Kerut? Bisa Jadi Akibat Sedotan Plastik
"Ya mau bagaimana lagi ya, sekarang rupiah saja sampai Rp 14 ribuan kan, serba mahal. Mungkin pada puasa beli bendera dulu kali ya, makanya sepi," duganya.
Harga Kain Naik
“Sudah terjatuh, tertimpa tangga pula”, begitulah petitih yang tampak pas untuk mengiaskan perasaan para penjahit sekaligus penjual bendera Merah Putih saat HUT RI tahun ini. Sebab, selain sepi peminat, mereka sudah kadung mengeluarkan banyak modal untuk membeli kain dasar bendera.
“Harga kain bendera naik terus, tidak tahu kenapa. Sampai terakhir itu, ada kenaikan 20 persen dari harga biasa. Bahannya padahal tidak langka, banyak. Setelah harga kain naik, pembeli bendera malah sepi,” keluhnya.
Andryos mengaku, kenaikan harga kain abutain dan katun yang biasa digunakan untuk membuat bendera itu membuatnya harus memutar otak.
"Ya paling kami mematok harga tidak terlampau tinggi. Mau bagaimana lagi, kalau harganya dinaikkan tinggi, pelanggan saja sudah sepi.”
Berita Terkait
- 
            
              Intip Sigapnya Tim Make-up Dandani Para Paskibraka HUT RI ke-73
 - 
            
              Diduga Hina Merah Putih, Pengelola Kalibata City Dipolisikan
 - 
            
              Anak-anak Mantan Teroris Jadi Pengibar Bendera Merah Putih
 - 
            
              Gemas! Anak Jessica Iskandar Susah Payah Nyanyi Lagu 17 Agustus
 - 
            
              Keren! Raisa Nyanyi Tanah Airku Versi Acapella di HUT RI ke-73
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              BMKG Prakirakan Hujan Lebat di Sumatera dan Kalimantan, Jawa Waspada Bencana
 - 
            
              Episode Final Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas, Ajang Pembuktian Kehebatan UMKM Lokal
 - 
            
              Bareskrim Polri Bongkar Tambang Pasir Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi Bernilai Rp 48 Miliar
 - 
            
              Sidang MKD: Ahli Hukum Warning Pelaku Hoaks, Video Uya Kuya Jadi Bukti
 - 
            
              Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
 - 
            
              KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
 - 
            
              Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
 - 
            
              Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
 - 
            
              AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
 - 
            
              Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045