Suara.com - Mobil mewah Mercedes-Benz menabrak satu pengendara motor Honda Beat di Jalan KS Tubun, Manahan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (22/8/2018). Akibatnya, pengendara motor tewas dan menyulut kemarahan publik.
Mobil mewah bernomor polisi AD 888 QQ tersebut dikendarai IA, warga Karanganyar. Sementara pengendara motor yang ditabrak hingga tewas di tempat adalah Eko Prasetyo (28), Jalan Mliwis RT2/RW7, Manahan, Banjarsari.
Informasi dihimpun Solopos.com—jaringan Suara.com, peristiwa tersebut terjadi pukul 12.15 WIB bermula saat mobil sedan Mercedes-Benz dan Honda Beat sama-sama melaju dari arah selatan menuju ke utara.
Setibanya dilokasi kejadian kecelakaan, tiba-tiba mobil menabrak Honda Beat dari belakang. Eko terpental dan jatuh dari motor. Kepala Eko terbentur aspal dan meninggal di lokasi kejadian.
Sementara sopir mobil diamankan ke Mapolresta Solo. Pengemudi mobil dihentikan warga di depan Asrama Polisi (Aspol) kompleks Mapolresta Solo.
Akibat kejadian itu, membuat aktivitas anggota Polresta yang sedang sibuk memotong hewan kurban terhenti menyelamatkan korban.
Seorang saksi mata, Ririt Chakri (24), mengaku melihat pengemudi mobil dan pengendara Beat cekcok di Jl RM Said kawasan Pasar Nongko. Namun, penyebab cekcok belum diketahui.
"Saya melihat pengendara motor mengacungkan jari tengah ke arah pengemudi mobil hingga akhirnya terjadi kejar-kejaran. Kemungkinan pengendara mobil tidak terima diacungkan jari tengah," ujar Ririt kepada wartawan di lokasi kejadian.
Sebelum kejadian, pengemudi motor sempat dihentikan mobil di kawasan perempatan Mangkubumen, Banjarsari.
Baca Juga: Oppo Indonesia soal Poco F1: Merek Baru, Belum Ada Pembuktian
Ketiga orang dari dalam mobil keluar memarahi pengendaran sepeda motor itu. Tak lama kemudian, pengendara sepeda motor kabur.
"Saya menduga Eko habis berbelanja bahan memasak daging di Pasar Nongko setelah di lokasi kejadian ditemukan arang dan bumbu memasak satai," kata dia.
Kasat Reskrim Polresta Solo Komisaris Fadli membenarkan adanya kejadian itu. Penyebab lakalantas masih dilakukan penyelidikan. Jasad Eko dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah RSUD) dr Moewardi, Jebres.
"Kalau murni karena kasus lakalantas akan menyerahkan ke Satlantas. Kami telah memeriksa tujuh orang saksi dengan perincian empat orang warga dan tiga orang di dalam mobil," ujar Fadli.
Berita ini kali pertama diterbitkan Solopos.com dengan judul “Kecelakaan Solo: Mercedes vs Honda Beat, 1 Orang Meninggal”
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
PSI Tapsel Salurkan Bantuan ke Sangkunur, Sejumlah Desa Masih Terisolasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup