Suara.com - Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sri Puguh Budi Utami membantah melakukan pertemuan dengan mantan Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin yang kini sudah menjadi tersangka Wahid Husein. Dia mengatakan dia diperiksa oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi terkait sarana yang ada di Lapas Sukamiskin.
"Nggak, saya nggak melakukan pertemuan (dengan Wahid Husein). Diperiksa tentang sarana, tentang sarana saja, tentang sarana Sukamiskin," katanya usai diperiksa di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (24/8/2018).
Dia mengatakan pemerintah saat ini tengah merapihkan sarana yang ada di Lapas Sukamiskin tersebut. Karena itu, dia mengaku tidak ada masalah yang terkait dengan dirinya.
"Jadi tugas pemerintah untuk merapihkan sarana yang di sana, itu saja yang ditanya kepada saya, sekarang sedang dibangun untuk ruang kunjungan," katanya.
Pada hari ini dia diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Fahmy Dharmawansyah. Fahmy adalah narapidana kasus korupsi pengadaan satelit monitoring di Badan Keamanan Laut (Bakamla) yang menghuni Lapas Sukamiskin.
Dia menjadi tersangka karena menyuap Wahid Husein dengan sejumlah uang dan mobil mewah. Sebagai gantinya, dia mendapatkan fasilitas mewah dan perizinan.
Dalam kasus ini, KPK sudah menetapkan empat orang sebagai tersangka. Selain Wahid, KPK juga menetapkan Hendry Saputra, Fahmi dan napi pendamping Fahmi, Andri Rahmat menjadi tersangka.
Saat OTT, Penyidik KPK menyita barang bukti uang tunai senilai Rp 279 juta dan 1.140 dollar AS, serta dua unit mobil, yakni satu unit Mitsubishi Triton Exceed berwarna hitam dan satu unit Mitsubishi Pajero Sport Dakar berwarna hitam.
KPK juga menemukan dokumen pemberian dan penerima mobil beserta dua mobilnya yang diduga diberikan kepada Wahid sebagai imbalan atas pemberian fasilitas sel mewah.
Baca Juga: KPK Periksa Ditjenpas Kemenkumham Terkait Kasus Lapas Sukamiskin
Berita Terkait
-
Idrus Marham Tersangka Korupsi, KPK Jumpa Pers Sore Ini
-
Idrus Marham: Saya Mundur untuk Jaga Kehormatan Presiden Jokowi
-
KPK Belum Pastikan Idrus Marham Jadi Tersangka Korupsi
-
Idrus Mundur dari Mensos?: Kalau Iya Kenapa? Kalau Nggak Kenapa?
-
KPK Periksa Ditjenpas Kemenkumham Terkait Kasus Lapas Sukamiskin
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
Terkini
-
Remaja 16 Tahun Pembunuh Mahasiswi di Indekos Ciracas Ditangkap, Begini Kronologinya
-
Spill 8 Paket Kebijakan Ekonomi Baru Pemerintah; Dari Magang Digaji UMP Hingga Cicilan Rumah Murah
-
Viral Remaja Pesepeda Hadang Puluhan Pemotor Lawan Arah,Netizen: Malu Dikoreksi Gen Z!
-
Pemeriksaan Resbobb Soal Kasus Fitnah Azizah Salsha Mendadak Dihentikan, Pengacara Ungkap Alasan Ini
-
Moreno Soeprapto Gagal Jadi Menteri? Istana Buka Suara Soal Menpora dan Menko Polkam
-
Respons Wamensesneg soal Keputusan KPU Rahasiakan Dokumen Capres-Cawapres Termasuk Ijazah
-
Kemendagri Dorong Pemulihan Pasca-Aksi Unjuk Rasa dan Aktifkan Kembali Siskamling di Kota Malang
-
Anggaran Kemendagri Tahun Depan Tembus Rp7,8 Triliun, Naik 62 Persen
-
Demi Upah Rp200 Ribu, Dua Pria Nekat Simpan 53 Kg Ganja Aceh di Kontrakan Jakarta Timur
-
KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV