Suara.com - Perkembangan pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) fase 1 koridor Selatan - Utara mulai dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI telah mencapai 95, 97 persen. MRT Jakarta sendiri ditargetkan akan beroperasi secara komersial pada pertengahan Maret 2019.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar menuturkan saat ini masih dalam proses pengecekan dan pemeriksaan (Testing and Commisionning Test) terhadap sistem persinyalan. Tes integrasi persinyalan tersebut sudah berjalan sejak 9 Agustus 2018 di jalur utama menggunakan kereta pertama.
"Fase sekarang itu fase di mana kita melakukan pengujian dan pnegecekan sistem untuk memastikan bagaimana sistem itu berfungsi. Ditandai mulai dijalankannya kereta MRT yang pertama di atas trek. Karna untuk menguji harus menjalankan kereta," kata William di Dipo Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (28/8/2018).
Proses pengecekan dan pemeriksaan (Testing and Commisionning Test) terhadap siatem persinyalan pada kereta pertama berjalan selama lima minggu. Sebab menurutnya itu merupakan kereta pertama, untuk sekanjutnya proses tersebut menurutnya akan lebih cepat.
"Proses akan berjalan selama lima minggu, karena ini kereta pertama, berikutnya mungkin hanya satu atau dua minggu," tuturnya.
Setelah kereta pertama tersebut selesai diuji maka akan dilakukan pengujian untuk kereta selanjutnya. Saat ini sudah ada enam rangkain kereta terpakir di Dipo Lebak Bulus. Kemudian akan di datangkan kembali sebanyak 10 rangkaian kereta.
"Perhari ini di Depo Jakarta sudah terparkir enam rangkaian kereta. Akan datang lagi 10 kereta. Karna keseluruhannya ada 16 kereta," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
Terkini
-
DPR Dukung Aturan Satu Warga Satu Akun Medsos, Legislator PKS: Bisa Cegah Kriminal
-
Kepsek Dicopot Gegara Anak Walikota Prabumulih? Klarifikasi Malah Bikin Warga Meradang!
-
Kekayaan Tutut Soeharto yang Gugat Menteri Keuangan Purbaya
-
Ratusan Siswa di Banggai Kepulauan Keracunan Usai Santap MBG
-
DPR Enggan Ambil Pusing Pigai Ganti Istilah Aktivis Hilang: Terpenting Kembalikan ke Keluarganya
-
Mendagri Beberkan Perbedaan Kepemimpinan Birokratis dan Teknokratik kepada Calon Kepala OJK
-
Balas Dendam? Pengamat Ungkap Alasan Prabowo Pilih Mantan Pemecatnya Jadi Menko Polkam
-
Bus Transjakarta Tabrakan dengan Truk di Cideng, Manajemen Pastikan Penumpang Selamat
-
DPR Ungkap Seabrek PR Besar Menko Polkam Djamari Chaniago, Salah Satunya Masalah Demokrasi Cacat!
-
Sengketa Nikel di Malut Memanas, Kubu PT WKM Ungkap Fakta Mencengangkan!