Suara.com - Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Fritz Edward Siregar mengatakan Bawaslu menunda rapat pleno kelanjutan laporan Federasi Indonesia Bersatu (Fiber) atas dugaan mahar politik Sandiaga Uno ke PAN dan PKS karena kajiannya belum selesai.
"Kami belum melaksanakan pleno karena hasil kajiannya belum selesai, dari bagian tindak lanjut pelanggaran (TLP) masih menyusun kajiannya dan sampai siang ini belum siap untuk dipresentasikan ke pimpinan Bawaslu," katanya di Jakarta, Rabu (29/8/2018).
Fritz menyampaikan, sesuai mekanisme yang berlaku, para pimpinan Bawaslu akan mendengarkan presentasi terlebih dahulu dari bagian tindak lanjut pelanggaran terkait sejumlah hal termasuk duduk perkaranya dan bukti-bukti pendukungnya. Dari hasil kajian tersebut, maka nantinya para pimpinan Bawaslu akan mengadakan rapat pleno untuk memutuskan apakah laporan dugaan mahar tersebut layak untuk dilanjutkan atau tidak.
Selain itu, menurut dia, saat ini Komisoner Bawaslu juga belum dapat bertemu secara khusus, mengingat padatnya kegiatan pada Rabu (29/8/2018).
Rabu pagi, Komisoner Bawaslu memimpin sidang mediasi sejumlah partai politik terkait dengan daftar calon sementara. Sidang ajudikasi yang melibatkan KPU dengan PAN, PDIP dan PPP serta pembacaan putusan mediasi dengan Hanura.
Sementara Rabu siang, para komisioner harus menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI.
"Jadi kita tidak mungkin melakukan pada ini, mudah-mudahan besok siang, siang ada RDP apakah nanti sebelum RDP kita pleno atau sesudah RDP," katanya.
Fritz mengatakan situasi seperti ini agak sulit Bawaslu bisa berkumpul, apalagi kasusnya cukup sensitif untuk dilanjutkan atau tidak dilanjutkan.
Sebelumnya, Fritz menyampaikan bahwa pleno terkait laporan Fiber tersebut direncanakan pada Rabu (29/8).
Baca Juga: Sandiaga Uno Bersyukur Deddy Mizwar Jadi Jubir Jokowi - Ma'ruf
Fritz menyampaikan, keputusan untuk memplenokan laporan tersebut diambil setelah saksi kunci yang diajukan oleh Fiber, Andi Arief, mangkir untuk ketiga kalinya dalam pemeriksaan klarifikasi saksi oleh Bawaslu.
Sementara itu, pelaporan dugaan pelanggaran pemilu terkait mahar politik dibuat oleh Federasi Indonesia Bersatu (Fiber).
Fiber melaporkan hal itu berdasarkan pernyataan-pernyataan Andi Arief baik di twitter maupun media terkait dengan informasi adanya isu mahar politik sebesar Rp500 miliar dari Sandiaga Uno ke PAN dan PKS saat-saat penentuan calon wakil presiden dari Prabowo Subianto. (Antara)
Berita Terkait
-
Pasca Ditinggal Sandiaga, Hadiah Umrah OK OCE Jadi Tidak Jelas
-
Zulkifli Tanya ke Mahasiswa: Mau Lanjut atau Ganti Presiden?
-
Ditemani Ketua MPR dan Wantim MUI, Sandiaga Kasih Kuliah di UMJ
-
Dugaan Mahar Politik, Nasib Sandiaga Uno Ditentukan Bawaslu Besok
-
Gerakan #2019GantiPresiden Bukan Kampanye, KPU: Silahkan Saja
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih