Suara.com - Seorang kakek bernama Nazir Ben Syam alias Nek (63), warga Dusun Cit Giti Kelurahan Lapang Timur, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh, ditangkap Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumsel atas kepemilikan narkoba jenis sabu seberat 1 kilogram.
Penangkapan terhadap lelaki ini terjadi saat ia tiba di Palembang setelah menempuh jalur darat menggunakan bus. Setibanya di loket bus di kawasan Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Alang-Alang Lebar, Minggu (2/9/2018), petugas yang telah mendapatkan informasi adanya penyelundupan narkoba langsung menggeledah tas milik Nek.
Saat digeledah, petugas menemukan sabu yang dibungkus dengan plastik teh Cina untuk mengelabui petugas. Belakangan, berdasarkan pengakuan tersangka Nek, dirinya terpaksa menjadi kurir lantaran terdesak kebutuhan hidup.
"Saya hanya menjadi petani, dan baru sekali ini menjadi kurir. Saya menyesal. Tapi (ini) terpaksa karena untuk kebutuhan anak. Hasil dari bertani tak mencukupi,” ujar tersangka Nek, di Mapolda Sumsel, Senin (3/9/2018).
Sang kakek mengaku nekat membawa sabu dari Aceh ke Palembang, karena tergiur dengan upah sebesar Rp 32 juta jika barang tersebut berhasil ia antarkan kepada bandar. Lantaran juga ada desakan kebutuhan untuk pernikahan anaknya, Nek pun akhirnya gelap mata dan menuruti perintah bandar yang ada di Aceh.
"Baru dikasih uang Rp 1,9 juta. Jika berhasil akan dilunasi. Saya dijanjikan diupah Rp 32 juta. Terpaksa saya jadi kurir karena untuk anak menikah," ujar sang kakek memberi keterangan.
Direktur Reserse Narkoba Polda Sumatera Selatan, Kombes Pol Farman mengatakan, saat ini mereka sedang melakukan pengembangan terhadap Nek, untuk menangkap bandar yang ada di Palembang.
"Pengakuannya baru satu kali (membawa sabu ini). Tapi kita akan selidiki peran tersangka ini seperti apa di Aceh. Untuk yang di Palembang, masih kita kejar," jelas Farman.
Kontributor : Andhiko Tungga Alam
Berita Terkait
-
Silsilah Keluarga Prabowo Subianto: Kakek Nenek Dimakamkan di Belanda
-
Pengedar Sabu Jaringan Malaysia Diringkus, Puluhan Kilogram Barang Haram Disita
-
Bikin Polri Tercoreng: Bripka A Polisi di Riau, Ternyata Otak Jaringan Sabu 1 Kg
-
Fakta Baru Suami di Cakung Bakar Istri Hidup-hidup: MA Ditangkap saat Nge-fly Narkoba di WC
-
Viral Momen Lucu Kakek di Kosambi: Santai Melangkah di Tengah Jalan, Bikin Truk Sabar Nunggu
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen