Suara.com - Direktur PT Arta Graha Persada Imaduddin alias Iim mengaku membiayai pembelian hewan kurban senilai Rp 156 juta menjelang Hari Raya Idul Adha. Hewan kurban itu dibeli untuk Gubernur Jambi nonaktif Zumi Zola.
"Ada membiayai untuk biaya kurban Rp 156 juta, pada September mau lebaran haji, jumlahnya 10 ekor," kata Iim di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (6/9/2018).
Iim bersaksi untuk Gubernur Jambi periode 2016-2021, Zumi Zola Zulkifli yang didakwa menerima gratifikasi mencapai Rp 44,138 miliar ditambah satu unit mobil Alphard serta menyuap anggota DPRD Jambi senilai Rp 16,49 miliar.
"Apif yang minta, untuk Pak Gub, Pak Zumi Zola lalu uangnya saya serahkan ke Feri," ungkap Iim seperti dilansir Antara.
Apif yang dimaksud adalah Apif Firmansyah yaitu bendahara tim sukses pemilihan Gubernur Jambi sekaligus sebagai asisten pribadi Zumi Zola yang salah satu tugasnya adalah mencari dana untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan Zumi serta keluarganya. Sedangkan Feri adalah anak buah Iim.
"Yang saya terima dari dia (Iim) Rp 6 juta, kekurangan dari beli sapi. Rp 150 jutanya dari Pak Apif, jadi saya dikasih Apif Rp 150 juta untuk membayar yang punya sapi, katanya kurang Rp 6 juta. Saya lapor ke Apip, disuruh menemuin Imaduddin," kata Feri yang juga menjadi saksi dalam perkara ini.
Iim pun membeli 10 ekor sapi yang selanjutnya dibagikan ke empat tempat di Jambi. "Dari pengakuan Apif ini kurban untuk Pak Gubernur," tambah Feri.
Iim pun masih dimintai uang oleh Apif, kali ini untuk pisah sambut gubernur. "Diminta uang Rp 500 juta, 2 kali untuk pisah sambut acara gubernur," kata Iim.
Dalam dakwaan disebutkan Zumi Zola mendapat gratifikasi berupa pembelian 10 hewan kurban atas nama Zumi Zola pada Hari Raya Idul Adha bulan September 2016 sejumlah Rp 156 juta.
Baca Juga: Soal Rumah DP 0 Rupiah, Anies: Jangan Khawatir, Itu Jalan Terus
Selanjutnya gratifikasi untuk membantu Zumi guna biaya acara Pisah Sambut Muspida pada Mei 2016 sejumlah Rp 500 juta.
Berita Terkait
-
Terungkap, Akomodasi Pelantikan Zumi Zola Dibiayai Pengusaha
-
Studi: Orang yang Menolak Korupsi Bakal Sukses di Masa Depan
-
Ikut Suap Berjamaah DPRD Malang, Nasdem Pecat Mohammad Fadli
-
Tangis Hakim Merry Purba Jadi Tersangka Suap Perkara Aset Negara
-
Penerima Gratifikasi Tiket Asian Games Terancam 4 Tahun Bui
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Siapa Dony Oskaria? Jejak Bankir Andal Pilihan Prabowo yang Kini Jadi Kepala BP BUMN
-
Uji Materi UU PDP di MK, Koalisi Sipil Minta Jurnalisme Tak Dianggap Perbuatan Melawan Hukum
-
Cederai Demokrasi! Guru Besar UI Kecam Keras Penangkapan Aktivis dan Penyitaan Buku Saat Aksi Demo
-
Roy Suryo Cs Bedah Buku Keliling 100 Kota, Sebut Ijazah Jokowi 99,99% Palsu dan Analogi Petruk
-
Diaspora Belanda Heran Lihat Aksi Relawan Jokowi Ancam Demo Pakai BH-CD: Negeri Ini Sedang Sakit
-
Dari KPK ke Istana: Profil Akhmad Wiyagus, Jenderal Integritas Kini Jadi Wamendagri
-
Profil Akhmad Wiyagus: Polisi Peraih Hoegeng Awards Dilantik Jadi Wakil Menteri Dalam Negeri
-
Pramono Tolak Atlet Israel Bertanding di Jakarta: Tak Ada Manfaatnya, Minta Visanya Tak Dikeluarkan
-
Makin Terpojok? Imigrasi Ungkap Nasib Buronan Riza Chalid di Luar Negeri usai Paspor Dicabut!
-
Mahfud MD Tantang Menkeu Purbaya Usut Kasus Dugaan Pencucian Uang Rp189 Triliun dalam Impor Emas