Suara.com - Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto menegaskan, polisi tidak pernah menutup penyidikan kasus pembunuhan aktivis HAM Munir.
Ia mengatakan, dalam penyidikan tidak ada kata 'buka' dan 'tutup', yang ada adalah ”memulai” dan ”menyelesaikan”.
Arief menjelaskan, kasus itu dimulai sejak polisi mengirimkan surat perintah dimulai penyidikan (SPDP) kepada jaksa penuntut umum. Kemudian ketika selesai dan dinyatakan P21, maka dianggap perkara sudah selesai.
"Kami tidak pernah menutup penyidikan. Karena tidak ada konsep buka-tutup (penyelidikan kasus). Yang ada ialah memulai dan menyelesaikan," kata Arief di Ruangan Ruputama Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (7/9/2018).
Dalam kasus Munir, Arief menyebut Polri telah melakukan langkah yang signifikan dalam proses penyidikan. Di antaranya memproses berkas perkara empat tersangka yaitu Pollycarpus, Indra Setiawan, Rohaini Aini, dan Muchdi Purwoprandjono.
"Semuanya sudah menjalani hukuman dan selesai. Bahkan, saudara Polycarpus juga sudah selesai menjalani masa hukumannya. Itu adalah hasil penyidikan oleh Polri. Bagaimana dengan kelanjutan yang lainnya, begini, apabila ditemukan fakta baru, maka Polri pasti melanjutkan penyidikan," jelasnya.
Arief mengklaim, ketika ia menjadi salah satu anggota penyidik kasus Munir, pembuktian perkara rumit. Mantan Asisten Sumber Daya Manusia Kapolri ini menegaskan, dasar penegakan hukum oleh Polri yaitu berdasarkan fakta hukum hasil penyelidikan dan penyidikan.
Lebih lanjut Arief mengatakan, pihaknya harus tetap mencari fakta-fakta hukum lain. Hal tersebut yang menjadi penegasan terbaru dalam kasus Munir.
"Jadi saya tegaskan, kami tidak pernah menutup kasus ini. Kalau ada bukti dan fakta hukum baru, maka akan dimulai lagi," tandas Arief.
Baca Juga: Sering Ajak Adiknya Begadang di Kuburan, ABG Dianiaya
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Misteri Diare Massal Hostel Canggu: 6 Turis Asing Tumbang, 1 Tewas Mengenaskan