Suara.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto angkat bicara perihal pernyataan mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri Kwik Kian Gie yang menyatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak pernah mendengar masukannya perihal permasalahan ekonomi Indonesia.
Hasto memastikan Jokowi sudah melaksanakan konsep pembangunan ekonomi yang diberikan oleh Kwik Kian Gie.
"Yang jelas dilaksanakan. Yang jelas dijalankan, karena pak Kwik sejak dulu beliau menjadi pelopor undang-undang anti trust," ujar Hasto di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (18/9/2018).
Menurut Hasto, gagasan Kwik yang dijalankan Jokowi merupakan hal yang positif. Sebab gagasan Kwik Kian Gie memiliki konsep pembangunan dari pinggiran dan mengedepankan pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia.
"Kalau kita lihat gagasan pak Kwik kemudian diambil ya itu merupakan hal positif. Kami sudah menjalankan hal tersebut. Pak Jokowi menjalankan konsepsi pembangunan dari pinggiran, pembangunan yang mengedepankan daya kreatifitas tapi juga kemampuan rakyat Indonesia untuk berproduksi dengan membangun infrastruktur. Itu kan juga merupakan bagian dari gagasan-gagasan dari pak Kwik," Hasto menjelaskan.
Ia mencontohkan, upaya Jokowi yang diambil dari ide gagasan Kwik Kian Gie yakni perihal alih kepemilikan PT Freeport Indonesia sebesar 51 persen. Kemudian alih pengelolaan blok Rokan kepada PT Pertamina.
"Itu kan juga bagian dari gagasan-gagasan dari pak Kwik. Jadi kami bukan hanya mendengarkan, tapi kami malah melaksanakan itu," ucap Hasto.
Hasto justru menyebut, politik ekonomi yang dimiliki Kwik Kian Gie berbeda dengan politik ekonomi Mardani Ali Sera, Neno Warisman, bahkan Sandiaga Uno.
Sebelumnya, mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri, Kwik Kian Gie mengatakan, dirinya sempat berusaha memberikan nasihat kepada Presiden Jokowi untuk perekonomian negara. Namun menurut dia, Jokowi tidak meresponnya.
Baca Juga: Soal BUMN Pesaing Go-Jek, Menhub: Hanya Wacana
Kwik Kian Gie bercerita kala dirinya melayat mendiang Taufiq Kiemas ke kediaman Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri pada 2013 silam. Di sana dirinya bertemu dengan Jokowi yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta
Memiliki perhatian khusus kepada kondisi perekenomian negara, kala itu Kwik mendekati Jokowi untuk memberikan nasihatnya. Saat itu Jokowi meresponnya.
"Saya bicara dengan pak Jokowi. Saya mengatakan, bapak sekarang kan sudah jadi gubernur, sangat populer, tolong gunakan popularitas ini untuk kepentingan partai dan kepentingan negara ini," kata Kwik di kediaman Bakal Capres PrabowoSubianto, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (17/9/2018).
Senang sudah direspon Jokowi, dengan semangat dirinya mengirimkan bahan kepada Jokowi baik dalam bentuk yang beragam. Namun, usahanya untuk menyampaikan segala bentuk aspirasinya ternyata tidak direspon oleh Jokowi.
"Langsung saya kirimkan segepok hard copy plus banyak sekali soft copy. Satu kata pun tidak ada reaksi, tidak ada sambutan apa-apa. Jadi jelas," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
 - 
            
              Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
 - 
            
              Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
 - 
            
              Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
 - 
            
              Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
 - 
            
              BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
 - 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM