Suara.com - Pendaftaran online calon pegawai negeri sipil alias CPNS 2018, ditargetkan paling cepat dapat dilakukan pada 26 September.
Bagi para pelamar CPNS diharapkan untuk mempersiapkan diri dan berkas pendukung sebelum pendaftaran dibuka.
Meskipun peluang untuk masuk menjadi PNS besar, yakni dibutuhkan sebanyak 238.015 orang, persaingan antarpelamar cukup ketat lantaran banyaknya warga yang ingin mendaftar.
Para pelamar juga diminta berhati-hati dan teliti dalam mendaftarkan diri agar peluang lolos bisa lebih besar.
Kepala Biro Hubungan Kemasyarakatan BKN Mohammad Ridwan mengatakan, ada dua kesalahan cukup fatal yang sering dilakukan oleh para pelamar.
Kesalahan ini akhirnya berujung pada kegagalan pelamar agar bisa lolos dalam seleksi administrasi.
"Kasus paling banyak adalah Nomor Induk Kependudukan (NIK) tidak ditemukan. Saya tak tahu proses di Kementerian Kependudukan dan Catatan Sipil seperti apa, tapi itulah yang paling sering terjadi," kata Ridwan saat ditemui di Gedung BKN, Jakarta Timur, Rabu (19/9/2018).
Untuk menghindari kesalahan itu, Ridwan sudah menyosialisasikan kepada warga agar memeriksakan NIK sejak jauh hari. Dengan begitu, tidak mengganggu proses pendaftaran CPNS.
"Dari awal tahun kami sudah mengingatkan untuk mengecek apakah sudah valid datanya. Dukcapil menyediakan call center, tahun lalu ada yang menelpon saat itu juga pagi atau siang sudah bisa diambil," ungkap Ridwan.
Baca Juga: Indra Sjafri: Formasi Tergantung Kualitas Pemain
Selain masalah NIK, kesalahan berikutnya yang paling banyak dialami oleh para pelamar adalah kesalahan mengisi pilihan.
Banyak dari pelamar yang salah mengisi posisi yang diinginkan sehingga tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan.
"Kesalahan kedua paling banyak adalah salah memilih. Sekarang kami memakai istilah self guided mechanism yang memungkinkan pelamar memilih berdasar latar belakang pendidikan dan formasi," pungkas Ridwan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Bukan Dilarang Total, Kakorlantas Tegaskan Sirene dan Strobo Polisi Tetap Meraung untuk Tugas Ini
-
Akhir Tragis Nasir di Yalimo: Hilang Saat Kerusuhan, Ditemukan Tewas Mengenaskan Penuh Anak Panah
-
Tak Setuju Gaji Anggota DPR Dipotong Gegara Bolos Rapat, Adian PDIP: Nanti Kita Terjebak Absensi
-
Dukung KLHK, NHM Laksanakan Aksi Bersih-bersih Serentak World Cleanup Day 2025 bersama Mitra Lokal
-
Sejak 2003, Haji Robert Konsisten Membina Ribuan Santri Penghafal Qur'an
-
Mendagri Ingatkan Pemda Jaga Kamtibmas & Susun Strategi Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
-
Mimpi Jadi Tentara Terhalang Duit? KSAD Maruli Simanjuntak: Siapa Pun Bisa Daftar Tanpa Biaya!
-
Tragedi Minggu Pagi, Atap Gedung Rp120 Miliar KPT Brebes Ambruk, Warga dan Pekerja Jadi Korban
-
11 Buku Pendemo Disita, Dandhy Laksono Kritik: Bukti Polisi Tidak Membaca
-
Panglima TNI Ungkap Alasan RI Butuh Tank Harimau, Senjata Pamungkas Penjaga Kedaulatan