Suara.com - Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin resmi menjadi Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Timur pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin.
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) bersama delapan partai, PPP, Golkar, Perindo, PKB, Nasdem, PSI, PKPI, Hanura, menyerahkan surat keputusan (SK) dari Tim Kampanye Nasional (TKN).
Penunjukan Machfud tertuang dalam Surat Keputusan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - KH Ma'ruf Nomor 016-A/KPTS/TKN-JKWMA/IX/2018 yang diserahkan di kantor PDI Perjuangan Jatim, Rabu malam (19/9/2018).
Atas kepercayaan tersebut, Machfud Arifin yang juga mantan Kapolda Jatim ini menyampaikan rasa terimakasihnya.
"Saya ucapkan terimakasih atas kepercayaan ini. Ini merupakan amanah yang berat, dan Insya Allah akan kita jalankan secara bersama-sama, bergotong-royong mengantarkan Pak Jokowi dan KH M'aruf Amin menjadi pemimpin Indonesia yang selalu bersih, merakyat, dan kerja nyata," kata Machfud.
Untuk mewujudkan Jokowi dua periode, TKD Jatim berkomitmen menggalang kampanye bersahabat dan bermartabat. Dia memastikan politik dijalankan dengan gembira serta menjauhi fitnah dan hoax.
"Kita mengedepankan persaudaraan, kita pastikan Pilpres ini adalah festival program, bukan festival kebencian," papar Machfud.
Jatim, lanjut Machfud, adalah provinsi strategis dengan jumlah pemilih sangat besar, sehingga ikut menjadi penentu kemenangan dalam Pilpres. Oleh karena itu, TKD Jatim akan bergerak sistematis, memadukan kerja politik di darat dan udara yang dipandu para kiai, tokoh masyarakat, kader partai, para relawan, serta pendekatan ilmiah berupa survei-survei terukur.
Soal target, Machfud mengaku tidak mau jumawa. Dia yakin rakyat sudah merasakan kerja-kerja Jokowi selama ini, baik dalam hal infrastruktur, kesejahteraan sosial, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.
Baca Juga: Baru Pensiun, Eks Kapolda Jatim Machfud Arifin Jadi Jurkam Jokowi
"Misalnya tol di Jatim, pesat sekali kemajuannya, tahun depan sudah tersambung sampai Banyuwangi. Bendungan-bendungan yang dulu terhenti pembangunannya, sudah dikebut lagi sehingga bisa mengairi dan mencetak lahan pertanian baru," pungkas Machfud.
Kontributor : Achmad Ali
Berita Terkait
-
Baru Pensiun, Eks Kapolda Jatim Machfud Arifin Jadi Jurkam Jokowi
-
Priyo Budi : Akan Ada Tokoh Koalisi Jokowi Beralih Dukung Prabowo
-
Lepas Kapolda Jawa Timur Jadi Timses Jokowi? Irjen Machfud: Hehe
-
Jelang Pilpres 2019, Jawa Timur Ganti Kapolda Orang Intelijen'
-
Sekjen PKB Sebut Alasan Gubernur Asal Demokrat Dukung Jokowi
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar
-
Jurus Prabowo Setop Wisata Bencana: Siapa Pejabat yang Disentil dan Mengapa Ini Terjadi?