Suara.com - Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai keputusan Yenny Wahid mendukung pasangan Capres-Cawapres, Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin karena adanya kesamaan narasi keislaman.
Sedangkan pendukung pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno justru dikonotasikan berbeda dengan narasi keislaman sebagian besar kaum Gusdurian.
"Soal narasi keislaman inklusif Yenny yang sama dengan sebagain besar pendukung Jokowi-Ma'ruf. Sementara pendukung Prabowo dikonotasikan Islam kanan dan ekslusif," kata Adi saat dihubungi Suara.com, Kamis (27/9/2018).
Adi mengatakan, keputusan Yenny untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf yang juga mewakili atas suara dari sejumlah organisasi yang tergabung dalam Konsorsium Kader Gus Dur itu secara simbolik menunjukan sikap Nahdlatul Ulama (NU) solid mendukung Jokowi-Ma'ruf.
Sebagian besar dari mereka, kata Adi rata-rata tersebar di kalangan intelektual bernarasi keislaman yang inklusif dan toleran. Dari pemikiran moderat bahkan liberal.
Tidak ada yang tahu persis berapa jumlah dari pada kaum Gusdurian tersebut. Kendati begitu menurutnya, kinerja dari pada politik Gusdurian dalam mengkampanyekan pasangan nomor urut 01 itu menjadi hal terpenting ke depannya untuk melihat sejauh mana efektifitas dukungan mereka.
"Yang perlu dilihat ke depan adalah sejauh mana kerja-kerja politik Gusdurian ini mengkampanyekan Jokowi-Ma'ruf untuk mengetahui tingkat signifikansi dukungan mereka," tuturnya.
Kalangan Gusdurian itu sendiri menurut Adi dapat dilihat dari tiga elemen. Pertama yakni mereka yang merupakan kalangan intelektual. Kedua, barikade Gus Dur dan ketiga, mereka yang berasal dari jaringan kiai kampung.
"Jaringan intelektual kerap apolitis, bahkan terkesan menghindari politik praktik. Tapi barikade dan kiai kampung sebaliknya militansi tanpa batas," pungkasnya.
Baca Juga: Sabu Politikus Demokrat Oktavianus Berasal dari Bandar Eceran
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra
-
Kemendagri Kirim 1.054 Praja IPDN ke Aceh untuk Pulihkan Desa Terdampak Bencana