Suara.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam) Wiranto melakukan rapat koordinasi dengan instansi pemerintahan setempat untuk membahas terkait kondisi serta langkah penanganan pasca gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah yang terjadi Jumat (29/9/2018).
Usai rapat, Wiranto memberikan beberapa arahan yang harus segera dilakukan untuk penanganan gempa bumi dengan 7,4 skala richter disertai tsunami tersebut.
Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) mencatat terdapat 384 warga meninggal dunia. Wiranto meminta kepada pihak yang menangani para korban meninggal untuk segera disemayamkan secara layak usai pemeriksaan jenazah dilakukan.
“Segera lakukan pemakaman korban meninggal secara layak setelah diketahui identitasnya melalui DVI, face recognition, dan sidik jari,” kata Wiranto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (29/9/2018).
Selain itu, Wiranto memberikan instruksi kepada seluruh tenaga bantuan untuk terus menyisir seluruh wilayah untuk menemukan korban-korban lainnya yang mungkin belum ditemukan karena tertimpa reruntuhan bangunan.
“Terus lakukan pencarian korban di puing-puing bangunan yang hancur akibat gempa dan tsunami,” ujarnya.
Lebih lanjut Wiranto memerintahkan kepada Kementerian Sosial (Kemensos) untuk segera membangun dapur umum di 10 tempat pengungsian. Adapun bantuan kemanusiaan untuk korban gempa akan dibelanjakan di Makassar kemudian diangkut menuju Palu dengan menggunakan pesawat Hercules.
Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya hingga kini jalur komunikasi menuju kota Palu masih sulit dilakukan. Informasi terakhir sambungan telefon hanya bisa berfungsi di beberapa daerah. Hal tersebut dikarenakan 500 menara jaringan telekomunikasi di Palu yang tidak berfungsi akibat lumpuhnya pasokan listrik.
Oleh karena itu, Wiranto memerintahkan kepada Kemenkominfo untuk segera memperbaiki jalur komunikasi tersebut.
Baca Juga: Kemenkominfo: Korban Meninggal Gempa Palu Sudah 405 Orang
“Kementerian Sosial segera bangun Dapur Umum di 10 tempat pengungsian dan Kementerian Kominfo diminta mempercepat pemulihan jalur komunikasi di Sulawesi Tengah,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
Terkini
-
CEK FAKTA: Mahasiswa Demo di Mako Brimob pada 7 September 2025?
-
Tidak Ada Ampun! Mabes TNI Janji Sanksi Berat Prajurit Pembunuh Kacab Bank BUMN
-
Semua Penumpang Helikopter Jatuh di Timika Ditemukan Tewas
-
KPK Bersiap Umumkan Tersangka, Siapa Sebenarnya yang Utak-atik Kuota Haji Rugikan Rp1 Triliun?
-
Latar Belakang Mentereng Moreno Soeprapto, Masuk Kandidat Menpora Gantikan Dito Ariotedjo
-
Terekam Kamera Penembakan Charlie Kirk saat Debat 'Prove Me Wrong': Sempat Bahas Insiden Ini
-
KPK Usut Ustaz Khalid Basalamah Imbas Pilih Kuota Haji Khusus Meski Sudah Bayar Furoda
-
Sudah Jadi Tersangka Kasus CSR BI-OJK, Satori Dapat Panggilan Ketiga dari KPK Hari Ini
-
Dirjen Haji Hilman Latief Diperiksa KPK 10 Jam, Ada Apa di Balik Skandal Korupsi Kuota Haji Rp1 T?
-
Skandal Kuota Haji Seret Nama Khalid Basalamah, KPK Bongkar Modus Pakai Kuota Khusus Bermasalah