Suara.com - Sejumlah pasien korban gempa dan tsunami di RS Bhayangkara Palu, Kota Palu, Sulawesi Tengah kekurangan obat dan makanan. RS Bhayangkara Palu bahkan mengaku telah kehabisan oksigen.
Kepala RS Bhayangkara Palu, AKB Made Wijaya menuturkan pihaknya sempat kehabisan obat-obatan. Namun kini telah mendapat beberapa kiriman dari Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan.
Kendati begitu, kata Made kekinian pihaknya telah kehabisan oksigen sejak Sabtu (29/9/2018) kemarin. Bahkan saat pasien membutuhkan pihaknya tidak bisa memberikan oksigen karna tidak tersedia.
"Sekarang ini yang kami butuhkan itu oksigen, karena habis semua dipakai sejak kemarin, tak ada lagi oksigen tersisa," kata Made saat ditemui di RS Bhayangkara Palu, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018).
Laporan langsung reporter Suara.com Muhammad Yasir dari Palu, Sulawesi Tengah, pihak rumah sakit juga mengaku kekurangan makanan. Made mengungkapkan sejak terjadinya gempa dan tsunami tidak ada pasokan makanan.
"Makanan juga, kamu sejak gempa, makanan tak jalan. Kalau ada makanan minimal bantuan untuk ke pasien," pungkasnya.
Berkenaan dengan itu, Made menjelaskan selama ini pihaknya hanya mengandalkan makanan dari sukarela masyarakat. Hingga kini, belum datang bantuan dari pusat.
"Ada kemarin sukarelawan masyarakat buat nasi-nasi bungkus. Tadi malam ada, itu dari mereka yang bawa kita tak pesan mereka datang," jelasnya.
BNPB mencatat jumlah korban tewas akibat gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah mencapai 832 orang.
Baca Juga: BNPB Gelontorkan Rp 560 Miliar untuk Pemulihan Pasca Gempa Palu
Berdasarkan data terkini, total korban tewas dalam tragedi bencana alam itu di kota Palu sebanyak 821 orang. Sedangkan korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Donggala mencapai 11 orang.
Ratusan korban tewas diakibatkan tertimpa bangunan dan tersapu air bah saat gempa bumi melanda di beberapa lokasi di Sulteng, Jumat (28/9/2018).
Terkait tragedi ini, ratusan korban hari ini dikuburkan secara masal. Alasan pemakaman itu dilaksanakan karena dikhawatirkan akan mengakibatkan timbulnya penyakit. Pemakaman masal itu dilaksankan setelah para korban berhasil diidentifikasi.
Berita Terkait
-
BNPB Gelontorkan Rp 560 Miliar untuk Pemulihan Pasca Gempa Palu
-
Sambil Menangis, PNS Cantik Ini Minta Ikut BNPB ke Palu
-
Pertamina Kirim 96.000 Liter BBM ke 4 SPBU di Palu, Ini Daftarnya
-
5.000 Warga Makassar Melapor Kehilangan Keluarga saat Gempa Palu
-
Kemenkes Lakukan Ini di Lokasi Gempa dan Tsunami Sulteng
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!