Suara.com - Pihak kepolisian memberikan toleransi terhadap aksi penjarahan makanan yang dilakukan oleh warga Kota Palu dan Kabupaten Donggala usai bencana gempa bumi yang mengguncang kedua wilayah itu.
Hal itu lantaran mereka sedang menghadapi situasi darurat untuk bertahan hidup.
Menurut Setyo, penjarahan yang dilakukan para korban tidak bisa dikatakan sebagai aksi penjarahan. Pasalnya, mereka terpaksa melakukannya agar bisa bertahan hidup lantaran logistik bantuan belum bisa tiba di lokasi.
"Bukan penjarahan mereka mengambil bahan makanan untuk kebutuhan mereka, tolong dipahami itu situasi darurat," kata Setyo saat ditemui di Forum Merdeka Barat, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (2/10/2018).
Setyo menjelaskan, apa yang dilakukan oleh para korban gempa mengambil makanan di gerai-gerai makanan adalah hal yang wajar untuk bisa bertahan hidup.
Bahkan, ada beberapa retail di Palu yang membagikan makanan di dalam tokonya secara cuma-cuma karena situasi darurat.
"Bayangkan kalau kita mengalami seperti itu tentu ingin survive ingin mendapatkan makanan apalagi memikirkan anaknya, mungkin ada bayi. Jadi tolong dipahami itu," ungkap Setyo.
Sementara untuk aksi pencurian barang elektronik dan uang saat bencana berlangsung, pihak kepolisian langsung menindak tegas para pelaku.
Hingga kini sedikitnya ada sebanyak 49 warga Sulawesi Tengah yang sudah dibekuk polisi lantaran terbukti melakukan pencurian saat bencana berlangsung.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Geger Gubernur Riau Kena OTT KPK, Puan Maharani Beri Peringatan Keras: Semua Mawas Diri
 - 
            
              Jakarta Waspada! Inflasi Oktober Meroket: Harga Emas, Cabai, dan Beras Jadi Biang Kerok?
 - 
            
              UAS Turun Gunung Luruskan Berita OTT Gubernur Riau: Itu yang Betul
 - 
            
              Yakin Kader Tak Terlibat? Ini Dalih PKB Belum Ambil Sikap usai KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Utang Whoosh Aman? Prabowo Pasang Badan, Minta Publik Jangan Panik!
 - 
            
              Murka! DPR Desak Polisi Tak Pandang Bulu Usut Kasus Guru di Trenggalek Dianiaya Keluarga Murid
 - 
            
              Pemerintah Siap Tanggung Utang Whoosh, Bayar dari Duit Hasil Efisiensi dan Sitaan Koruptor?
 - 
            
              Guru Dianiaya Wali Murid Cuma Gara-gara Sita HP, DPR Murka: Martabat Pendidikan Diserang!
 - 
            
              Warga Protes Bau Sampah, Pramono Perintahkan RDF Plant Rorotan Disetop Sementara
 - 
            
              Tanggul Jebol Terus? DKI Jakarta Siapkan Jurus Pamungkas Atasi Banjir Jati Padang!