Suara.com - Pengacara Farhat Abbas meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mendiskualifikasi Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden Republik Indonesia di Pilpres 2019. Ketua Umum Partai Gerindra itu diduga ikut menyebarkan berita bohong atau hoaks terkait kabar pemukulan dan penganiayaan yang dialami aktivis Ratna Sarumpaet.
Menurut Farhat Abbas, berita hoaks tersebut telah menyudutkan kubu Joko Widodo atau Jokowi dan Ma’ruf Amin. Prabowo dianggap telah membohongi masyarakat Indonesia.
“Cerita ini dimanfaatkan sebagai kampanye hitam menjatuhkan calon presiden saya, nomor 1 (Jokowi). Kami minta KPU Diskualifikasi Prabowo,” kata Farhat saat dihubungi Suara.com, Rabu (3/10/2018).
Advokat yang tergabung dalam Komunitas Pengacara Indonesia Pro Jokowi (Kopi Pojok) ini juga sudah resmi melaporkan Prabowo dan 16 nama lainnya ke Bareskrim Mabes Polri hari ini. Di antara 16 nama yang dilaporkan masuk juga nama Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno.
Farhat menilai, sebagai calon pendamping kepala negara Sandiaga tidak bisa bijak dalam menanggapi soal berita pemukulan Ratma Sarumpaet ini.
“Kami membawa bukti berupa rekaman Prabowo, twitter Fadli Zon dan lain-lain sebagai bukti (ke pihak kepolisian)," pungkas Farhat.
Sebagai Informasi, laporan Farhat dilanddasi atas dasar Undang Undang 19 tahun 2016 dan Undang Undang nomor 1 tahun 1946 mengacu pada ujaran kecencian dan hoaks.
Farhat menduga Prabowo dan pendukungya sudah menyampaikan informasi tidak benar soal insiden pengeroyokan Ratna Sarumpaet saat menggelar konfrensi pers di Rumah Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Selasa (2/10/2018). Kekinian Ratna mengakui sudah mengarang cerita dan lebam yang dialami pada wajahnya karena operasi plastik. (Yatti Febriningsih)
Baca Juga: Alat Deteksi Tsunami Hilang, Polisi Duga Dicuri Nelayan
Berita Terkait
-
Dibohongi Ratna Sarumpaet, Fadli Zon Minta Maaf ke Publik
-
Terseret Hoaks Ratna, Farhat Abbas Tuntut Prabowo Minta Maaf
-
Prabowo - Sandiaga Resmi Dipolisikan, Skandal Ratna Sarumpaet
-
Usai Putri Amien Rais Puji Ratna Sarumpaet sebagai Cut Nyak Dien
-
Ridwan Kamil Desak Ratna Sarumpaet Minta Maaf pada Warga Bandung
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
Terkini
-
Belum Ada Satupun Tersangka, KPK Usut Aliran Duit 'Panas' Bos Biro Haji ke Pejabat Kemenag
-
Viral Didi Lionrich Nilai Jabatan Jokowi di Bloomberg Tak Penting: Cuma 2-3 Hari Doang
-
KSP Qodari Ungkap 99% Dapur MBG Tanpa SLHS, Cuma 34 dari 8.583 yang Punya Izin Laik Higiene
-
6 Fakta Bloomberg New Economy, Panggung Baru Jokowi Bersama Para Pemimpin Top Dunia
-
2 Kali Diperiksa Kasus DJKA Kemenhub, Sepenting Apa KPK Korek Keterangan Bupati Pati Sudewo?
-
Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
-
Komitmen Indonesia untuk Perdamaian Dunia Sangat Kuat
-
Efek Domino Korupsi Haji, KPK Ancam 'Sikat' Biro Travel di Luar Jawa
-
Dasco Terima 9 Tuntutan Kaum Tani soal Redistribusi Tanah yang Berkeadilan
-
Jemaah Antre Puluhan Tahun, Kuota Haji Ternyata Bisa Dibeli Tanpa Izin?