Bahkan silika dari abu sekam dibutuhkan oleh industri berbasis karet. Asap pembakaran sekam juga dapat ditangkap menjadi asap cair yang dapat digunakan sebagai bahan pengawet makanan maupun sebagai biopestisida.
"Saat ini, bekatul juga sedang meningkat kebutuhannya, karena bisa diolah menjadi aneka olahan produk pangan sehat berserat tinggi, seperti kukis dan geplak bekatul, susu bekatul, sereal dan susu bekatul, rerotian, minyak bekatul, serta masih banyak lagi," tambah Hendrik.
Pada prinsipnya, konsep pertanian bioindustri berkelanjutan memandang lahan tidak hanya sebagai sumber daya alam, melainkan juga sebagai industri yang memanfaatkan seluruh faktor produksi dengan prinsip minimum eksternal input dan memaksimalkan internal input.
Perekayasa Madya BB-Pascapenen, Rudy Tjahjohutomo, menjelaskan, dalam model bioindustri berbasis padi, petani maupun pengusaha penggilingan tidak hanya diarahkan untuk mengutamakan hasil beras giling saja, namun juga mengolah hasil samping dari penggilingan padi, seperti dedak/bekatul, beras patah, menir hingga limbah sekam menjadi produk bernilai jual tinggi.
"Teknologi terkait pengolahan hasil inipun sudah tersedia, khususnya di Balitbangtan, Kementerian Pertanian, yang bisa diaplikasikan, baik secara industri maupun oleh kelembagaan petani," ungkap Rudy.
Selain peresmian Bioindustri Padi Terpadu, BB-Pasca Panen juga sudah sudah melakukan tanam padi perdana musim tanam Oktober 2018 - Maret 2019, serta menyelenggarakan Bimbingan Teknis Proses Produksi Pupuk Biosilika Cair dan Bimbingan Teknis Olahan Bekatul Menjadi Pangan bagi Tim Penggerak PKK dan Keluarga Tani Desa Telang Rejo, Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Bimtek ini diharapkan dapat membuat petani lebih memahami hasil samping sekam dan bekatul, yang selama ini dinilai kurang berguna.
Berita Terkait
-
Kinerja Mentan Amran Sulaiman Masuk Daftar Terbaik Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Tata Kelola Pupuk Bersubsidi Makin Transparan, Kementan Pastikan Tepat Sasaran
-
Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Tradisional, Pemerintah Setop Impor
-
Operasi Pasar Besar-besaran! Kementerian Pertanian Siapkan 1,3 Juta Ton Beras
-
Skandal Beras Oplosan Rp100 T: Titiek Soeharto Murka, Janji Cecar Mentan di Senayan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
-
Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
-
Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
-
Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
-
Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
-
Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD