Suara.com - Terjadi baku tembak antara gerilyawan dan tentara India di Kabupaten Perbatasan Kupwara, Kamis (11/10/2018). Baku tembak itu sudah terjadi khasmir - India.
Baku tembak meletus di desa di Handwara, Kabupaten Perbatasan Kupwara, sekitar 80 kilometer di sebelah barat-laut Kota Srinagar, Ibu Kota Musim Panas Kashmir yang dikuasai India.
"Baku-tembak meletus pada pagi hari ini antara gerilyawan dan satuan gabungan polisi dengan tentara di Shatgund Bala, Handware, di sini," kata seorang pejabat senior polisi yang ditempatkan di Kupwara, sebagaimana dikutip Xinhua
"Dua sampai tiga gerilyawan diduga terjebak di daerah itu," tulis Xinhua.
India telah membekukan layanan Internet dan menutup sekolah serta lembaga lain pendidikan di Kabupaten Kupwara sebagai langkah pencegahan.
"Baku tembak masih berkecamuk dan perinciannya akan disiarkan setelah baku-tembak berhenti," kata pejabat itu.
Beberapa pejabat mengatakan desa tersebut ditutup sekitar pukul 02.30 waktu setempat, Kamis, setelah informasi khusus intelijen menyatakan kehadiran gerilyawan.
Sementara itu, seorang perwira polisi khusus ditembak dan cedera oleh tersangka gerilyawan pada Rabu larut malam. Pejabat polisi tersebut dibawa ke rumah sakit di Srinagar, tempat ia menjalani perawatan, kata polisi.
Perang gerilya berkecamuk antara gerilyawan dan tentara India yang ditempatkan di wilayah itu sejak 1989. Namun, personel polisi India belakangan ini juga telah dilatih untuk memerangi mereka.
Kashmir, wilayah Himalaya yang terpecah antara India dan Pakistan, diklaim oleh kedua negara bertetangga tersebut secara penuh. Sejak kemerdekaan mereka dari Inggris, kedua negara Asia Selatan itu telah tiga kali terlibat, dua di antaranya khusus gara-gara Kashmir. (Antara/Xinhua)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?