Suara.com - Sebanyak 54 warga yang berada di RT 01/05, Kampung Picung, Desa Pasar Kemis, Kecamatan Pasar Kemis, Tangerang, Banten mendadak mengalami gatal-gatal dan penyakit kulit di sekujur tubuhnya.
Diduga hal itu terjadi setelah air yang mengalir di pemukiman setempat tercemar bahan kimia yang berasal dari bekas gudang kimia yang berjarak sekitar 100 meter dari pemukiman warga.
Robiah (36) salah seorang warga Kampung Picung mengatakan, air yang diduga tercemar itu berubah warna menjadi cerah kekuningan. Bila air itu terkena kulit, dalam beberapa saat langsung terasa gatal dan panas.
"Ini airnya kalau kena kulit pertama gatal, terus panas dan gak lama langsung merah-merah. Kita juga terpaksa pakai air ini untuk mencuci. Bahkan terkadang untuk mandi. Tapi, kalau untuk makan dan minum itu pakai air beli, air galon," ujar Robiah di Tangerang, Jumat (12/10/2018).
Wanita dua anak ini mengungkapkan, penyakit kulit yang melanda kawasan tersebut telah terjadi sejak tujuh tahun terakhir. Berbagai upaya dilakukan warga, bahkan sampai mengadu ke pemerintah setempat. Namun, hingga saat ini belum ada hasil.
"Kita sudah lapor ke pemerintah tapi sampai saat ini belum ada hasil apa-apa. Kami masih gunakan air kuning ini untuk sehari-hari. Terkadang ada juga pabrik yang kasih kita air bersih tapi gak sering," terangnya.
Bahkan warga menduga, wabah penyakit kulit yang menyerang warga sudah menelan satu korban jiwa. Hal itu dialami salah seorang warga setempat yang meninggal setelah setelah menderita penyakit kulit di sekujur tubuhnya selama satu tahun.
"Ada yang meninggal dua tahun kemarin, namanya pak Bob, dia sudah tua kurang lebih umur 50 tahun lalu, dia meninggal sakit karena gatal-gatal itu," ujar Robiah.
Agus, warga lain mengatakan, warga sudah mendapatkan bantuan dari puskesmas kecamatan yang setiap bulan melakukan pemeriksaan.
Baca Juga: Tuduh Polisi Jadi Calo Tiket, Augie Fantinus Resmi ditahan
"Kalau soal penyakitnya ada dibantu sama pihak puskesmas pengobatannya. Tinggal air bersihnya ini karena kalau tidak ada air bersih kita terpaksa tetap pakai air ini," ujar dia.
Agus pun berharap pemerintah setempat dapat membantu masyarakat mendapatkan air bersih untuk kebutuhn sehari-hari.
Kontributor : Anggy Muda
Berita Terkait
-
3 Hari Dicekoki Ciu, Gadis Putus Sekolah Pingsan Digilir 4 Pemuda
-
Cari Uang Tambahan, Buruh Diciduk Polisi Karena Jual Narkoba
-
Mau Berangkat Kerja, Warga Dihebohkan dengan Ular Sanca 4 Meter
-
Mayat Pakai Baju Batik Kagetkan Emak-emak Saat Cuci Baju di Kali
-
Malas Kerja dan Jadi Calo, 6 Polisi di Tangerang Dipecat
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
Terkini
-
Waspada Banjir Rob, BPBD DKI Peringatkan 11 Kelurahan di Pesisir Utara
-
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang & Mandiri Agen
-
KAI Siap Suplai Data dan Beri Kesaksian ke KPK soal Dugaan Mark Up Proyek Whoosh
-
Komisi Yudisial Periksa 3 Hakim Kasus Tom Lembong, Hasilnya Belum Bisa Dibuka ke Publik
-
Di Sidang MKD: Ahli Media Sosial Sebut Isu Demo Agustus Sarat Penggiringan Opini
-
PT KAI Koordinasi Danantara soal Restrukturisasi Utang Whoosh, Apa Hasilnya?
-
Onad Ajukan Rehabilitasi Akibat Penyalahgunaan Narkotika, Polisi Masih Tunggu Assessment
-
Prabowo Minta Pesawat Airbus A-400M Dilengkapi Modul Ambulans Hingga Alat Hadapi Kebakaran Hutan
-
Amnesty International Ingatkan Prabowo: Gelar Pahlawan untuk Soeharto Jadi Akhir dari Reformasi
-
Gejala Mual hingga Pusing, Program MBG di SDN Meruya Jakbar Disetop usai Siswa Keracunan Massal