Suara.com - Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Jakarta Trubus Rahardiansyah menilai satu tahun masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan adalah sudah berhasil. Namun tak sedikit memiliki kekurangan.
Menurut Trubus, satu kesuksesan yang patut dari era ini adalah keberhasilan Anies-Sandi dalam menyatukan masyarakat Jakarta yang awalnya sempat terpecah karena Pilkada menuju terwujudnya kohesi dan integrasi sosial, sehingga jarang terjadi konflik-konflik sosial, demo" berjilid-jilid" (berulang kali) dan tawuran antarwarga.
"Sejak terpilih menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta, semakin hari ada beberapa kebijakan yang berhasil oleh Anies. Namun juga tak sedikit ada beberapa kebijakan yang dapat dikatakan masih berjalan dan perlu ditangani serius," kata Trubus saat dihubungi di Jakarta, Selasa (16/10/2018).
Selain itu, kebijakan yang dapat dikatakan berhasil antara lain, menutup Hotel plus diskotek Alexis; pelaksanaan program KJP Plus; mengganti JPO dengan pelican crossing; program kartu lansia; penanganan reklamasi; program rumah DP 0 rupiah (SAMAWA); pembangunan trotoar Sudirman-Thamrin; libur sekolah selama Asian Games; program ganjil genap; penataan kampung akuarium dan program pembatasan penggunaan air tanah.
"Semua program itu dapat dikatakan berhasil meskipun diakui masih belum optimal di mata publik," kata Trubus.
Serius ditangani Kendati demikian, ada beberapa kebijakan yang dapat dikatakan masih berjalan dan perlu ditangani serius yaitu kebijakan OK OCE; OK OTrip yang diganti dengan Jak Lingko; penyelesaian kasus Sumber Waras dan tanah Cengkareng," ujar dia.
Program OK OCE perlu ditata ulang dengan fokus pada output dan keberlangsungan program, karena program ini memerlukan dukungan infrastruktur yang kuat seperti SDM, payung hukum yang kuat, anggaran yang besar, dukungan perbankan, dukungan lembaga keuangan, dukungan UMKM dan kapasitas kebijakan.
Sedangkan untuk OK Otrip atau Jak Lingko juga perlu ditata ulang dengan fokus pada peningkatan layanan, koordinasi antar dinas perhubungan dan para pengusaha angkutan umum, kebijakan yang transparan, dukungan perbankan yang memadai, serta perlindungan pada pengguna.
"Sosialisasi perlu dilakukan secara masif sehingga penumpang tertarik untuk menggunakan kartu OK Otrip atau Jak Lingko. Bahkan ke depan perlu diintegrasikan Trans Jakarta dengan moda LRT dan MRT sehingga masyarakat memperoleh benefit, cepat dan aman, serta mau menggunakan transportasi umum bukan mobil pribadi," ucapnya.
Baca Juga: 31 Hasil Kerja Anies Selama Setahun Gantikan Ahok
Trubus menambahkan keunggulan kebijakan Anies ada pada kekuatan konsep meskipun pada awalnya terkesan terburu-buru dan dipaksakan untuk sekedar memenuhi janji politik. Namun dalam beberapa bulan ke belakang, dia melihat Anies cenderung lebih berhati-hati, matang dalam bertindak dan penuh persiapan matang.
Tentu ini agak berbeda ketika Anies bersama wakilnya, Sandiaga Uno pada tiga hingga enam bulan pertama, yang cenderung terburu-buru bahkan sering terlihat tanpa konsep yang jelas yang seringkali menjadi polemik dan kontroversial di mata publik Jakarta yang majemuk.
"Bahkan ketika Wagub masih dijabat oleh Sandi, publik melihat Sandi lah yang menguasai panggung. Semua masalah seolah olah ditangan wagub. Bahkan sempat muncul 'the real gubernur' DKI adalah Sandi bukan Anies," katanya.
Perubahan pola kebijakan Anies menurut dia, patut diapresiasi karena pola "learning by doing" yang sangat menonjol belakangan ini sehingga berbagai upaya yang sungguh2 ada beberapa kebijakan yang berhasil.
"Bahkan di era Anies-Sandi, untuk pertama kalinya DKI Jakarta memperoleh predikat WTP dari BPK, dimana sebelumnya selalu disclaimer. Meski juga ada masalah yang perlu dievaluasi lainnya yakni persoalan reformasi birokrasi di mana banyak ASN yang penempatannya kurang sesuai sehingga kinerja pelayanan publik kurang maksimal," ujar dia menambahkan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting