Suara.com - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan (BNP2TKI) berkoordinasi dengan KDEI Taiwan dan KJRI Hongkong, kembali menaikan gaji Pekerja Migran Indonesia (PMI) sektor formal Taiwan dan sektor informal Hongkong.
Direktur Penyiapan dan Pembekalan Pemberangkatan BNP2TKI, Arini Rahyuwati, menyatakan, kenaikan gaji PMI Hongkong dan Taiwan rutin dilakukan setiap tahunnya.
Untuk PMI sektor formal Taiwan, sebelumnya menerima gaji NTD 22.000 per bulannya. Mulai 1 Januari 2019, para PMI Taiwan sektor formal Taiwan akan mendapatkan gaji sebesar NTD 23.100 per bulan.
"BNP2TKI sudah berkirim surat ke BP3TKI, LP3TKI, P4TKI, Direktur P3MI, Lembaga Keuangan Bank, Penyalur KUR dan Non KUR perihal kenaikan gaji PMI Taiwan dan Hongkong. Kenaikan gaji ini tentunya akan disambut gembira oleh para PMI yang bekerja di Taiwan dan Hongkong," jelas Arini, di Jakarta, Kamis (18/10/2018).
Selain kenaikan gaji pada sektor formal, BNP2TKI juga terus berusaha untuk menaikan gaji PMI Taiwan yang bekerja di sektor informal. Ini perlu dilakukan, karena PMI Taiwan sektor informal selama tiga tahun belum naik gaji.
Untuk PMI Hongkong sektor informal (domestic worker), lanjut Arini, selain kenaikan gaji, juga terdapat kenaikan uang makan. Kenaikan gaji Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) yang semula HKD 4.410, naik menjadi HKD 4.520, dan kenaikan uang makan yang semula HKD 1.053 naik menjadi HKD 1.075.
"BNP2TKI akan terus memperjuangkan hak para PMI. Tidak hanya untuk PMI Taiwan atau Hongkong, tapi untuk semua PMI yang bekerja di luar negeri. Ini perlu dilakukan, agar para PMI bisa bekerja dengan baik dan menerima upah yang layak," jelasnya.
Ia menambahkan, para PMI Taiwan dan Hongkong yang bekerja pada sektor formal maupun informal diminta untuk terus meningkatkan keahlian serta kemampuan bahasa dan sikap dalam berinteraksi ataupun berkomunikasi. Kemampuan bahasa dan attitude dinilai sangat penting dimiliki oleh para PMI.
Baca Juga: BNP2TKI Jadikan Sulsel sebagai Pusat Pelayanan PMI di Sulampua
Berita Terkait
-
Kabar Kenaikan Gaji PNS Tahun 2026, Ada 2 Syarat
-
Soal Kenaikan Gaji ASN di 2026, Kemenkeu: Belum Ada Keputusan Apapun!
-
Kenaikan Gaji PNS 2025: Hoax atau Fakta?
-
Benar Gaji ASN Bakal Naik? Istana dan Menkeu Kompak Beri Jawaban Mengejutkan, Siap-siap Gigit Jari!
-
Meski Perpres Sudah Terbit, Tapi Menkeu Purbaya Mau Review Ulang Soal Kenaikan Gaji ASN 2025
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Kejagung Sita Hotel Ayaka Suites, Aset Tersangka TPPU Kasus Sritex Iwan Kurniawan Lukminto
-
Awas! Gunung Dukono Menyembur Asap Tebal 900 Meter Pagi Ini, Benarkah Statusnya Aman?
-
Siswa Sekolah Rakyat: Dari Sulit Membaca Kini Berani Rencanakan Masa Depan
-
Imbas Insiden Mobil Terabas Pagar, Siswa SDN Kalibaru 01 Belajar Daring
-
RSUD Aceh Tamiang Kembali Buka, Warga Keluhkan Penyakit Kulit dan Gangguan Pernapasan Pascabanjir
-
BGN Tegaskan Mitra MBG Jangan Ambil Untung Berlebihan: Semangka Jangan Setipis Tisu!
-
Plus Minus Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa Restu DPR, Solusi Anti Utang Budi atau Sama Saja?
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang