Suara.com - Badan SAR Nasional (Basarnas) menghentikan proses pencarian korban pesawat jatuh Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin malam. Proses evakuasi dihentikan lantaran proses pencarian saat malam hari terhambat jarak pandang yang pendek
Direktur Operasi Pencarian dan Pertolongan Basarnas Bambang Suryo Aji mengatakan, proses pencarian dengan menggunakan tim penyelam dipending lantaran cuaca di malam hari tidak bersahabat. Selain itu, jarak pandang yang pendek juga menyulitkan tim penyelam untuk melakukan pencarian.
"Kelengkapan operasi malam ini berlangsung 24 jam, kecuali untuk penyelaman. Penyelaman dipending karena malam hari cuaca tidak bersahabat, jarak pandang juga tidak bersahabat," kata Bambang saat ditemui di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Senin (29/10/2018).
Meski demikian, operasi pencarian di atas permukaan perairan tetap dilakukan selama 24 jam. Para personel gabungan diberlakukan shift pergantian bertugas, sehingga proses evakuasi bisa terus berjalan tanpa henti.
"Pencarian diatas permukaan dilakukan 24 jam tiada henti, pakai shift pencarian mungkin 4 sampai 5 jam sekali ganti personel," ungkap Bambang.
Sebelumnya, pesawat Lion Air JT 610 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada pukul 06.20 WIB. Namun, pesawat itu dilaporkan hilang kontak dan terakhir terjatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pagi tadi.
Pesawat tujuan ke Pangkal Pinang itu membawa 189 orang termasuk dua pilot dan enam pramugari. Pesawat pun sempat meminta kembali ke Bandara Soekarno-Hatta sebelum akhirnya hilang kontak.
Berita Terkait
-
Tragedi Lion Air, Total 16 Kantong Mayat Sudah di RS Polri
-
Korban Lion Air : Kerabat Ungkap Ajakan Terakhir Wahyu Alldila
-
Lion Air Jatuh, Ben Kasyafani Cerita Pernah Trauma Naik Pesawat
-
Pulang dari Bali, Jokowi Langsung Cek Tragedi Lion Air JT 610
-
Potongan Tubuh Bayi Turut Ditemukan di TKP Lion Air Jatuh
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Hujan Hingga Malam Hari
-
Kemenko PMK Kembangkan Sistem Berbasis AI untuk Pantau Layanan Anak Usia Dini
-
Revisi UU Penyiaran Disorot, Ahli: Era Digital Butuh Regulasi Waras dan KPI yang Kuat!
-
Diduga Lakukan Penggelapan Mobil Inventaris Kantor, Eks CEO dan Direktur Perusahaan Dipolisikan
-
Amerika Serikat dan Venezuela Memanas: Kapal Induk Dikerahkan ke Laut Karibia, Ini 5 Faktanya
-
Gempa Magnitudo 6,5 Leeward Island, BMKG: Tidak Ada Potensi Tsunami di Indonesia
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum