Suara.com - Proses pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air jenis Boeing 737 Max 8 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat tidak lepas dari peran penting petugas evakuasi yang terdiri dari berbagai elemen seperti Basarnas, Polri, TNI hingga masyarakat sipil.
Salah satu tim yang dilibatkan dalam proses evakuasi korban pesawat Lion Air adalah Indonesian Diver Rescue Team. Kelompok ini merupakan kumpulan para diver profesional yang kerap dilibatkan dalam aksi penyelamatan dan evakuasi.
Suara.com sempat melakukan wawancara dengan field commander Indonesian Diver Rescue Team, Rendra Hertiadhi beberapa jam sebelum timnya berangkat dari posko JICT, Tanjung Priok ke lokasi tenggelamnya pesawat Lion Air.
Rendra yang memang berprofesi sebagai penyelam profesional mengatakan, hari ini adalah kali pertama timnya melakukan penyelaman evakuasi pesawat Lion Air JT 610. Namun ini bukan kali pertama timnya dilibatkan dalam proses evakuasi pesawat jatuh di laut.
"kita sudah terlibat dalam banyak kegiatan penyelamatan pesawat jatuh. Terakhir kali kecelakaan pesawat Air Asia tahun 2015," ujarnya kepada Suara.com, Rabu (31/10/2018).
Rendra yang sudah bertahun-tahun menggeluti dunia diving atau menyelam mengaku memiliki banyak kisah selama melakukan proses penyelamatan, khususnya pesawat Air Asia. Namun hal yang paling berkesan adalah bisa dilibatakan dalam proses penyelamatan.
"Sebetulnya semua pengalaman ini berkesan. Pertama dari diri sendiri sukur alhamdulillah sudah dilibatkan. Itu sudah sebuah kesan yang luar biasa. Karena gak semua orang bisa terlibat," kata dia.
Menurut dia, harus orang dengan kompetensi dan lisensi menyelam resmi yang bisa bergabung dalam kelompoknya. Para ahli selam ini yang nanti diharapkan bisa bersinergi dengan penyelam TNI dan Polri dalam melakukan penyelamatan.
"Karena saya bilang, ini jadinya profesional duty, sebetulnya semua pengalaman ini berkesan dan keluhan pun tidak terasa," ujarnya lagi.
Baca Juga: Diperiksa Hari Ini, Taufik Kurniawan Langsung Ditahan KPK?
Namun di balik keberaniannya menyusuri dalamnya lautan demi misi penyelamatan, terdapat beban dalam benaknya. Yakni jika proses penyelamatan tidak berjalan dengan baik. Pasalnya banyak keluarga korban yang berharap besar kepada para tim penyelamat agar jenazah korban bisa ditemukan. Namun proses itu tidak lah mudah, banyak kendala bisa saja menjadi penyebab gagalnya proses evakuasi.
"Salah satu faktor yang mempengaruhi itu cuaca," ucapnya.
Meski demikian, Rendra secara pribadi tetap menikmati satu demi satu proses evakuasi yang ia jalani. Ia menganggap menjalan profesi seperi ini sebagai bentuk penebusan dosa yang ia banyak ia lakukan selama hidup.
"Mungkin saya melakukan ini untuk mengurangi dosa. Jadi untuk menebus dosa yang selama ini saya buat," kata dia.
Panggilan hati juga jadi salah satu faktor mengapa Rendra memilih profesi yang mengundang banyak risiko ini. Ia mengaku seperti ada kepuasan dalam batin jika berhasil membawa satu demi satu jenazah yang telah dinanti keluarga korban.
Ia berharap masyarakat mendoakan timnya agar pencarian korban Lion Air kali ini bisa berjalan dengan lancar. Ia memastikan timnya akan bekerja dengan maksimal dalam proses evakuasi pesawat Lion Air.
Tag
Berita Terkait
-
Saham Boeing Kembali Membaik Pasca Insiden Pesawat Lion Air Jatuh
-
52 Prajurit Pasukan Katak Cari Kotak Hitam Lion Air
-
Karangan Bunga Penuhi Rumah Korban Lion Air Jannatun Cintya Dewi
-
RS Polri Terima 56 Kantong Jenazah Korban Lion Air Jatuh
-
Hari Ini 4 Kapal Canggih Fokus Cari Badan Pesawat Lion Air JT 610
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
Terkini
-
Wagub Sumut Apresiasi Bantuan Korban Banjir dan Longsor dari Pemprov Bengkulu
-
Sidang Etik 6 Anggota Yanma Pengeroyok Matel di Kalibata Digelar Pekan Depan, Bakal Dipecat?
-
Menanti Status Bencana Nasional Sumatera sampai Warga Ingin Ajukan Gugatan
-
BGN Optimis, Program Makan Bergizi Gratis Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi hingga 8 Persen
-
BGN Minta SPPG Tidak Lagi Menggunakan Makanan Buatan Pabrik Pada Program MBG
-
Tak Hanya Ciptakan Lapangan Kerja, Waka BGN Sebut Program MBG Jalan Tol Pengentasan Kemiskinan
-
6 Anggota Yanma Mabes Polri Jadi Tersangka Kasus Tewasnya 2 Debt Collector, Ini Identitasnya
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh