Suara.com - Rumah Sakit Polri terus malakukan proses identifikasi terhadap jenazah korban pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Meski demikian, Kepala Bidang Disaster Victim Investigation (DVI) Pusdokkes Polri Kombes Lisda Cancer mengatakan belum ada lagi jenzah korban yang berhasil teridentifikasi di hari ke empat.
Hal itu, kata Lisda, berdasarkan hasil sidang rekonsiliasi dengan mencocokan data postmortem dan antemortem yang dilakukan pada Kamis (1/11/2018) pukul 16.00 WIB.
"Pada hari ini 1 November 2018, berdasarkan sidang rekonsiliasi pukul 16.00 WIB di RS Bhayangkara Said Sukanto dinyatkan belum ada jenazah yang teridentifikasi lagi," kata Lisda di RS Polri, Keramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (1/11/2018).
Berkenaan dengan itu, kata Lisda minimnya data postmortem menjadi kendala proses identifikasi. Ini dikarenakan dari bagian tubuh jenazah tidak ada data yang diperlukan untuk melakukan proses identifikasi, seperti tak ada sidik jari, gigi, dan rekam medis.
Tetapi tim DVI RS Polri terus bekerja dan melakukan metode lain dalam mengindentifikasi jenazah korban. Diantarannya melalui sampel DNA. Ia menyebut petugas telah mengambil sampel DNA dari 238 bagian tubuh jenazah.
"Sebetulnya enggak ada kesulitan, cuman metode yang dipakai, selain tidak ada sidik jari kami masih ada metode lain untuk proses identifikasi. Kami harapkan hasil DNA manakala tidak ada data medis, sidik jari, gigi, dll," imbuhnya.
Untuk diketahui, tim DVI RS Polri baru berhasil mengidentifikasi satu korban jenazah jatuhnya pesawat JT-610 atas nama Jannatun Cintya Dewi, perempuan asal Sidoarjo, Jawa Timur.
Jannatun Cintya Dewi teridentifikasi pada Rabu (31/10) berdasarkan lima jari di tangan kanannya. Sidik jari Jannatun Cintya Dewi teridentifikasi setelah tim DVI menelusuri dan mencocokkan sidik jari jenazah dengan sidik jari yang ada di database KTP elektronik.
Baca Juga: Black Box Lion Air JT 610 Patah, KNKT: Kecelakaannya Dahsyat
Berita Terkait
-
Satu Black Box Pesawat Lion Air Jatuh Tiba di JICT 2
-
RS Polri Siapkan 20 Psikolog Dampingi Keluarga Korban Lion Air
-
Anak Tjahjo Kumolo Pernah Bawa Pesawat Boeing 737 Max 8 dari AS
-
Keluarga Korban Lion Air Nangis Saat Ditemui Gubernur Babel
-
100 Penyelam Cek ke Lokasi Dugaan Badan Pesawat Lion Air Jatuh
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
Terkini
-
Nasib Charles Sitorus Terpidana Kasus Gula Tom Lembong usai Vonisnya Diperkuat di Tingkat Banding
-
Amnesty: Pencalonan Soeharto Pahlawan Cacat Prosedur dan Sarat Konflik Kepentingan!
-
Pemulihan Cikande: 558 Ton Material Radioaktif Berhasil Diangkut Satgas Cesium-137
-
Waspada Banjir Rob, BPBD DKI Peringatkan 11 Kelurahan di Pesisir Utara
-
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang & Mandiri Agen
-
KAI Siap Suplai Data dan Beri Kesaksian ke KPK soal Dugaan Mark Up Proyek Whoosh
-
Komisi Yudisial Periksa 3 Hakim Kasus Tom Lembong, Hasilnya Belum Bisa Dibuka ke Publik
-
Di Sidang MKD: Ahli Media Sosial Sebut Isu Demo Agustus Sarat Penggiringan Opini
-
PT KAI Koordinasi Danantara soal Restrukturisasi Utang Whoosh, Apa Hasilnya?
-
Onad Ajukan Rehabilitasi Akibat Penyalahgunaan Narkotika, Polisi Masih Tunggu Assessment