Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menanggapi pernyataan Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin yang menyebut ada tiga rencana makar yang sedang diupayakan sejumlah pihak untuk menjatuhkan kepemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Menurut Ferry, Ngabalin tidak bisa sembarangan menuding ada upaya makar tanpa ada bukti dan fakta.
"Mengenai rencana makar harus ada syaratnya baru bisa disebut makar. Tetapi kalau pergantian kekuasaan melalui jalur demokrasi pemilihan Presiden itu juga hak demokrasi," kata Ferry kepada Suara.com, Jumat (2/11/2018).
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno ini berpendapat, tidak tepat kalau skandal hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet disebut sebagai salah satu upaya rencana makar.
Ferry kemudian menyinggung kasus suap Bupati Bekasi yang notabene tim sukses Jokowi - Ma'ruf terkait proyek properti Maikarta.
"Skandal Ratna kan sudah ditangani Polisi dan kami juga menpertanyakan sikap Polisi tentang kasus ini. Soal makar contoh yang jelas adalah masalah OPM (separatis Papua) dan contoh hoax yang lebih besar adalah kasus Meikarta," ujar dia.
Sebelumnya Ali Mochtar Ngabalin menyebut tiga rencana makar untuk menggulingkan kepemimpinan Jokowi.
Pertama adalah gerakan #2019Ganti Presiden, kedua skandal hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet, dan yang ketiga soal pengibaran bendera berkalimat tauhid yang terjadi di acara peringatan Hari Santri Nasional di Garut, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Meski demikian, politikus Partai Golkar itu tidak membeberkan siapa pihak yang menjadi aktor intelektual atas tiga upaya makar yang dilakukan kepada pemerintah.
Baca Juga: Polwan 23 Tahun Dianiaya dan Diperkosa 3 Perwira Polisi
Berita Terkait
-
La Nyalla Putar Haluan Dukung Jokowi, Kubu Prabowo: Itu Hak
-
Presiden Jokowi: Indonesia Masih Kekurangan Bakat-bakat Digital
-
Respons Balik Sandiaga Soal Jokowi Klaim Harga Pangan Stabil
-
Pemerintahan Jokowi Egois? Cucu Pendiri NU Jadi Jubir Prabowo
-
Soal TKI Dihukum Mati, DPR Sebut Jokowi Tak Dipandang Dunia Luar
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Belajar Asuransi Jadi Seru! Chubb Life Luncurkan Komik Edukasi Polistory