Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menjawab tudingan pihak pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang menuding ada rekayasa dan campur tangan intelijen hitam dalam pemasangan bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di tembok luar kediaman Rizieq di Arab Saudi.
Moeldoko mengatakan, kalaupun ada operasi intelejen tidak akan dilakukan secara terbuka. Terlebih pemerintah tidak akan berani masuk ke kawasan negara orang dengan seenaknya, apalagi sampai dengan sengaja memasang bendera di depan rumah.
"Saya kira nggak sejauh itu, negaranya orang masak sembarangan, inteljen kok jelek banget (kalau begitu)," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (8/11/2018).
Mantan Panglima TNI ini minta pada semua pihak tidak sembarang menuding pemerintah. Moeldoko kemudian memberikan contoh kalau diposisi Rizieq. Dia akan tanya pada dirinya sendiri apakah memiliki banyak musuh.
"Kalau menurut saya jangan mengada-ngada lah, persoalannya adalah kalau saya nih sebagai seseorang bertanya dulu, yang nggak seneng sama gue siapa si? Kan banyak juga gitu lho," ujar Moeldoko.
Moeldoko kemudian minta pada semua pihak tidak mengkait-kaitkan intelejen dan pemerintah setiap isu yang bergulir di tanah air.
"Bukan hanya inteljen. Jangan dikit-dikit intelejen, dikit-dikit pemerintah. Bisa saja orang lain," katanya.
Untuk diketahui, Rizieq sempat ditangkap otoritas keamanan Arab Saudi karena diduga memasang bendera berlambang HTI di depan tembok rumahnya. Meski sempat ditahan untuk menjalani pemeriksaan di Mekah pada Senin (5/11/2018) pukul 23:30 waktu setempat, Rizieq kini sudah dibebaskan.
Baca Juga: FPI: Saudi Serius Garap Kasus Rizieq Karena Operasi Intelijen
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian