Suara.com - Cerita tragis Driver GrabCar, Jap Sin Tauw (68) yang dibunuh dengan sadis di Kawasan Teluk Gong, Jakarta Barat, dan dibuang di Kali Cadas Kukun, Kampung Pangodokan Cemara, Keluarahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, memberikan pelajaran untuk para sopir taksi online agar lebih berhati-hati. Kapolresta Tangerang Kombes Pol. Sabilul Alif memberikan tips agar sopir taksi online tidak mengalami hal yang sama seperti Jap Sin Tauw.
Sabilul Alif mengusulkan perusahaaan taksi online memasang sistem keamanaan berlapis, mulai dari pemasangan barrier atau penghalang, panic button, hingga CCTV.
Barrier perlu dipasang di antara bangku sopir dengan penumpang. Tujuannya untuk membatasi aktivitas antara sopir dan penumpang. Dengan pemasangan alat ini diharapkan keselamatan driver dan penumpang terlindungi.
“Panic button ini akan dipasang dibagian pengemudi. Jika terjadi sesuatu, alat tersebut akan menghubungkan langsung ke perusahaan angkutan online. Kemudian akan terhubung kepada kantor kepolisian terdekat dan terhubung juga kepada rekan-rekan taksi online terdekat,” kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol. Sabilul Alif, usai pengungkapan kasus pembunuhan driver GrabCar di halaman Mapolresta Tangerang, Senin (12/11/2018).
Selain dipasang di bangku sopir, panic button juga akan dipasang di bagian penumpang. Bila penumpang merasa terancam, alat tersebut juga akan menghubungkan kepada perusahan taksi online itu sendiri dan kepada pihak kepolisian.
“Kekerasan dan tindak perampokan yang dialami oleh penumpang juga sering terjadi. Dengan adanya alat ini bisa membantu dan mengungkap tidak kejahatan di taksi online,” terangnya.
Selain itu, perusahaan taksi online juga akan memasang cctv di dalam mobil. Hal itu untuk memonitor setiap kegiatan maupun aktivitas di dalam mobil.
“Seperti kejadian kemarin, polisi lebih mudah lagi untuk mengungkap kasus itu dengan cepat. Karena kejadian serupa 4 kali terjadi di Kabupaten Tangerang. Tapi semua itu berhasil kita ungkap,” jelas Sabilul.
Salah seorang direksi perusahaan taksi online, Trisukma Andrean menambahkan, pihaknya berkomitmen akan meningkatkan kemananan baik kepada penumpang maupun kepada pengemudi taksi online.
Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Taksi Online di Tangerang ABG 17 Tahun
“Seperti yang disampaikan tiga usulan oleh Pak Kapolres Tangerang menganai alat panic button, jika ini ditekan akan mengerimkan tatuan atu link dan peta di mana penumpang itu berada,” ujar Andrean usai mengikuti gelar kasus pembunuhan taksi online di Mapolresta Tangerang.
Sistem dan fitur keamanan taksi online, kata Andrean, harus ditingkatkan sebagai mana yang telah ditetapkan dalam peraturan baru Menteri Perhubungan Darat mengenai taksi online.
“Kita sangat mendukung usalan Pak Dirjen Perubungan Darat dan kami sudah komitmen dengan hal itu. Seperti tombol panic button dan alat pengamanan lainya yang segera kami laksanakan,” terangnya.
Terkait CCTV, lanjut Andrean, pihaknya sudah mendistribusikan sebanyak 1.000 cctv di Jabodetabek dan Palembang.
“Waktu itu kan adanya Asian Games banyak tamu negara yang datang dan kita pasang. Mengenai recording dan pengelelolaan manajemen data, bagus tidaknya masih kita evaluasi. Jika bagus kita akan distribusikan ke daerah -saerah lain,” jelasnya. (Bantenhits.com/Jaringan Suara.com)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Promosi Nikah Siri di TikTok Bikin Resah: Jalur Berisiko, Tapi Peminatnya Makin Menggila
-
Tak Kesal, Tapi Ancaman Purbaya Bekukan Bea Cukai Seperti Era Orba Tetap Berlaku Sampai...
-
Drama Penyekapan di Tasikmalaya: Gadis 15 Tahun Disekap 4 Pria, Dipaksa Tenggak Miras
-
Abrasi Berkurang, Kepiting Datang: Bagaimana Mangrove Mengubah Wajah Pesisir Tambakrejo Semarang?
-
Keluarga Arya Daru Siap Buka Privasi Demi Kebenaran, Termasuk Soal Check In dengan Wanita V
-
Menkeu Purbaya Siap Kirim Bea Cukai ke Bandara IMIP, Akui Ada Kekosongan Petugas
-
Said Didu Ungkap Bandara 'Ilegal' Lain Selain Morowali, Rocky Gerung: Siapa Kepala Negaranya?
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi, Pakar Unand: Intervensi Hukum Prabowo Terlalu Jauh
-
Polri Siapkan Aturan Baru Pengamanan Demo, Bakal Belajar Langsung ke Inggris!