Suara.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno meluruskan soal usulan gaji guru naik Rp 20 juta, yang dilontarkan Ketua DPP PKS sekaligus anggota tim suksesnya, Mardani Ali Sera.
Sandiaga menuturkan, maksud usulan tersebut adalah kubunya ingin meningkatkan kesejahteraan guru di Indonesia, khususnya yang berstatus honorer.
"Ini yang saya sudah klarifikasi kepada Pak Mardani. Ini kan harapan kami, peningkatan kesejahteraan guru-guru," kata Sandiaga di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (22/11/2018).
Menurutnya, kalau guru sejahtera maka kualitas pendidikan juga turut terkerek naik. Sebab, hingga kekinian, lulusan sekolah menengah kejuruan misalnya banyak yang menganggur.
"Pengangguran dari lulusan SMK itu paling tinggi. Ini yang harus diubah, agar nantinya tercipta sistem link and match," ujarnya.
Sandiaga mengatakan, negara-negara di Amerika maupun Eropa banyak yang sukses menjalankan sistem pendidikan dengan sistem link and match.
Ia berharap, dengan memakai sistem pendidikan seperti itu, Indonesia juga bisa sukses mengurangi angka pengangguran.
"Di Amerika, di negara lain, di Eropa Utara, Asia, maupun di beberapa negara sudah sukses dijalankan. Di Indonesia nanti akan menjalankan di mana dunia usaha memiliki link and match dengan program-program sekolah berbasis vokasi maupun dengan universitas," pungkasnya.
Untuk diketahui, link and match alias keterkaitan dan kesesuaian, telah dianggap gagal sebagai sistem pendidikan yang pernah diterapkan pada Orde Baru.
Baca Juga: Duh! Penghulu Salah Sebut Mahar Pernikahan Baim Wong
Dalam konsepnya, link berarti pendidikan memiliki kaitan fungsional dengan kebutuhan pasar.
Match berarti lulusan mampu memenuhi tuntutan para pemakai alias dunia industri, baik jenis, jumlah, maupun mutu yang disyaratkan.
Sistem link and match mengandaikan pendidikan bertujuan mencari pekerjaan, bukan meningkatkan kualitas daya pikir dan gerak manusia. Selain itu, sistem tersebut merujuk pada setiap kurikulum pendidikan harus mengacu pada pemenuhan kebutuhan industri.
Berita Terkait
-
Sandiaga di Depan Wisudawan UBK: Jadilah Bung Karno Zaman Now
-
Sandiaga Uno: Paket Ekonomi Jilid 16 Bikin UMKM Tercekik
-
PDIP Tak Sepakat Usulan Kubu Prabowo Naikkan Upah Guru Rp 20 Juta
-
Sandiaga Uno Resmikan Laman Daring untuk Kampanye Pahese
-
Sandiaga Bingung dengan Paket Kebijakan Ekonomi Jokowi ke 16
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
Terkini
-
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid, Jadi Operasi Tangkap Tangan Keenam di 2025
-
BREAKING NEWS! KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
-
Prabowo Pastikan Negara Hadir, APBN Siap Bantu Bayar Utang Whoosh?
-
Geger Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok Saat Mau Numpang Tidur di Masjid, Begini Kronologinya
-
Sosok Erni Yuniati: Dosen Muda di Jambi Tewas Mengenaskan, Pelakunya Oknum Polisi Muda Baru Lulus
-
3.000 Pelari Padati wondr Surabaya ITS Run 2025, BNI Dorong Ekonomi Lokal dan Budaya Hidup Sehat
-
Tegaskan IKN Tak Akan Jadi Kota Hantu, Menkeu: Jangan Denger Prediksi Orang Luar, Sering Salah Kok
-
Setara Institute Sebut Upaya Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Sengaja Dilakukan Pemerintah
-
20 Siswa SDN Meruya Selatan 01 Diduga Keracunan MBG di Hari ke-3, Puding Coklat Bau Gosong
-
Luncurkan Dana Abadi ITS, BNI dan ITS Dorong Filantropi Pendidikan Digital