Suara.com - Jakarta menjadi tuan rumah Festival Bintang Vokalis Gambus Tingkat Nasional XXIII Tahun 2018.
Festival yang merupakan acara tahunan Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Seni dan Qasidah Indonesia (DPP Lasqi) ini berlangsung 27-29 November 2018.
"Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Lasqi di seluruh Indonesia yang telah mampu menjaga dan merawat seni musik kasidah dengan baik sesuai konteks hari ini dan masa mendatang," kata Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin saat membuka festival tersebut, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (27/11/2018).
Turut hadir juga dalam pembukaan, Dirjen Bimas Islam yang juga Komisioner Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Prof. Dr. Muhammadiyah Amin, Ketua Umum DPP Lasqi yang juga Sekretaris Ditjen Bimas Islam Kemenag, Tarmizi Tohor serta Kepala Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta.
"Di Indonesia, seni kasidah memiliki biografi yang panjang. Bersamaan dengan kedatangan agama Islam di wilayah Asia Tenggara. Seni kasidah hidup dan berkembang di masyarakat, baik di kalangan pesantren maupun kelompok pengajian dan remaja Islam masjid," tutur Lukman.
Menurutnya hingga kini musik kasidah terus mewarnai spritualitas rakyat Indonesia. Bila sebelumnya alat musik yang digunakan hanya rebana, gambus, marawis, akordeon, biola, kini sudah menggunakan peralatan musik modern dan elektrik.
"Kasidah atau nyanyian dalam tradisi musik Islami sudah tentu bukan kasidahan. Tetapi di dalamnya ada beragam jenis musik Islami lain seperti marawis, marhaban, rudat, hadrah, nasyid, zikir dan shalawat," katanya.
"Sudah sewajarnya jika difasilitasi pemerintah. Jadi kedepan perkembangan komunitas seni musik Islami, bisa tumbuh dan berkembang di seluruh Indonesia sebagai kekuatan moral dan spritual dalam mempertahankan ketahanan budaya dan jati diri bangsa," tambah Lukman.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan terima kasih kepada Ketua DPW Lasqi DKI Jakarta dan seluruh pengurus DPW Lasqi se-Indonesia yang berpartisipasi aktif dengan mengirimkan peserta.
Baca Juga: Sempat Kena Abrasi, Nelayan Binaan BAZNAS Ini Sukses Panen Kerang
Sementara itu, Ketua Umum DPP Lasqi, Tarmizi Tohor mengatakan festival ini diikuti peserta dari perwakilan Lasqi se-Indonesia. "Ada beberapa lomba dalam festival ini yaitu kategori remaja, dewasa dan anak-anak. Ini merupakan sarana dakwah melalui seni Islami kasidah gambus," kata Tarmizi.
Ketua DPW Lasqi DKI Jakarta, Drs. H. Jaja Jaelani, MM menambahkan, sebagai tuan rumah jajaran pengurus yang dipimpinnya terus memaksimalkan berbagai persiapan. Salah satunya menjaring vokalis dan grup grup kasidah yang berkualitas.
“Kita juga sudah menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai supaya festival ini bisa berlangsung sukses,” ujar Jaja.
Menurutnya festival ini dihelat untuk membumikan dakwah Islamiyah ke seluruh Tanah Air melalui media seni dan budaya kasidah dan gambus yang merupakan khasanah kesenian Islam Nusantara.
“Festival ini sebagai aspek pembinaan umat melalui kegiatan-kegiatan religius,” ujar dia.
Jaja menjelaskan, kasidah merupakan kesenian tradisional Islami yang sangat populer di Indonesia. Saat ini pengelolaan seni kasidah dilakukan oleh pengurus Lasqi yang tersebar di 34 provinsi dengan jumlah grup sekitar 4.000 yang tersebar di seluruh negeri.
Selain seni kasidah, lembaga seni ini juga menangani kesenian Islam lain, seperti hadrah, marawis, nasyid dan fashion.
“Melalui festival seni gambus ini, semoga bisa memperkuat ukhuwah Islamiyah masyarakat Muslim Indonesia dan mampu menjadikan seni gambus sebagai media dakwah,” katanya.
Perhelatan Festival Bintang Vokalis Gambus Tingkat Nasional XXIII Tahun 2018 diikuti 27 DPW dari 34 DPW provinsi di Indonesia dengan total 270 peserta. Masing-masing peserta berasal dari utusan dewan pimpinan daerah (DPD) kabupaten/kota seluruh Indonesia yang memperoleh rekomendasi DPW provinsi se-Indonesia.
Berita Terkait
-
Alasan Penggugat Minta Gibran Ganti Rugi Rp125 Triliun soal Ijazah SMA
-
Tasya Farasya Digugat Cerai, Ibunda Unggah Video Menohok: Hanya Tuhan yang Tahu Perjuanganku!
-
Polisi Bongkar Modus Lempar Bola Komplotan Copet di Halte TransJakarta, Begini Praktiknya!
-
JICAF 2025 Resmi Dibuka, Saatnya Ilustrasi Indonesia Bicara di Panggung Dunia
-
Pacific Coatings Show and Conference Kembali Digelar di Jakarta
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara