Suara.com - Setelah pemandu karaoke bernama Ciktuti Iin Puspita ditemukan tewas mengenaskan di dalam lemari, sejumlah warga menggelar pengajian di indeskos 21, Jalan Mampang Prapatan VIII Gang Senang, Kompleks Bappenas, RT 3, RW 1, Tegal Parang, Jakarta Selatan, Sabtu (23/11/2018).
Pengajian itu sengaja digelar oleh pemilik indekos untuk mendoakan arwah Iin Puspita supaya tenang. Sri, warga sekitar menyampaikan, tak melihat ada keluarga Iin yang hadir di pengajian tersebut.
Menurutnya, acara doa bersama itu hanya dihadiri tetangga, penghuni kos dan rekan kerja korban.
"Yang dateng tetangga sekitaran saja. Ada teman satu kostnya sama teman-teman kerja juga," kata Sri saat ditemui Suara.com, Jumat (30/11/2018).
Selama menghadiri acara pengajian, Sri mengaku banyak mendapatkan cerita sosok Iin Puspita melalui teman-teman kerjanya. Perempuan berusia 23 tahun itu dikenal baik.
Sejak Iin ditemukam tewas di dalam lemari, Sri juga mengaku tak tahu apakah sudah ada yang menempati kamar indekos yang pernah ditempati korban. Sri mengaku sempat melihat Iin setelah ditemukan sudah tak bernyawa.
"Itu enggak tahu saya mas. Mungkin mau direnovasi ulang atau bagaimana saya juga enggak tahu," terangnya.
Terkait kasus pembunuhan ini, polisi telah menetapkan Yustian dan kekasihnya, Nissa Regina sebagai tersangka. Sejoli tersebut diduga merupakan pelaku yang membunuh Iin di kamar indekosnya, Selasa (20/11/2018).
Dugaam sementara, motif kasus pembunuhan tersebut karena uang tip sebesar Rp 1,8 juta dari pelanggan tempat hiburan malam yang sempat dititipkan Nissa untuk diberikan kepada korban. Namun, uang tip itu tak diberikan Nissa sesuai pemberian dari pelanggan Iin.
Baca Juga: Sebarkan Informasi, KLHK Bangun Portal Satu Data
Polisi baru bisa menangkap Yustian dan kekasihnya ketika melarikan diri di kawasan Jambi, kala hendak menuju Padang, Sumatera Barat.
Berita Terkait
-
Pelanggan Karaoke Tak Tahu Soal Uang Tip Rp 1,8 Juta untuk Iin
-
Prostitusi di Balik Tragedi Mayat dalam Lemari Iin Puspita
-
Mayat dalam Lemari, Iin Puspita dan Pembunuh Sempat Layani 4 Tamu
-
Keberadaannya Terungkap, Polisi Periksa Pelanggan Karaoke Iin Puspita
-
Merasa Diganggu, Iin Puspita Sempat Marahi Tersangka Nissa
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025