Suara.com - Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hary Tirto Djatmiko mengatakan, fenomena angin puting beliung merupakan fenomana cuaca alamiah yang biasa terjadi.
Menurut dia, terjadinya angin puting beliung dikarenakan hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat.
"Lebih banyak terjadi pada masa transisi atau pancaroba musim. Baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya dan musim hujan saat kondisi cuaca pagi cerah dan terik," ujar Hary dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Jumat (7/12/2018).
Pernyataan Hary itu menyusul terjadinya angin puting beliung yang menerjang sejumlah wilayah di Bogor pada Kamis (6/12/2018) siang hingga sore hari.
Akibatnya kejadian itu, satu orang meninggal dunia yakni atas nama Enny Reno (45). Enny tewas usai mobil bernomor polisi F 1618 EY yang dikendarainnya tertimpa batang pohon besar di daerah Lawang Gintung, Kota Bogor. Selain itu, 800 rumah warga rusak akibat angin puting beliung.
Hary menuturkan, angin puting beliung atau angin kencang berdurasi singkat memiliki sifat sangat lokal dan luasannya berkisar antara 5-10 kilometer dan waktunya sekitar kurang dari 10 menit.
"Lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, dan terkadang menjelang malam hari dan bergerak secara garis lurus," jelas Hary.
Angin puting beliung juga memiliki sifat yang tidak bisa diprediksi secara spesifik. Namun hanya bisa diprediksi 0,5 sampai 1 jam sebelum kejadian.
"Jika melihat atau merasakan tanda–tandanya dengan tingkat keakuratan kurang dari 50 persen," ujar dia.
Baca Juga: Korban Crane Kali Item Marah, Bantah Minta Ganti Rugi Ratusan Juta
Lebih lanjut, angin puting beliung berasal dari awan cumulonimbus (Cb). Angin kencang itu juga kecil kemungkinan terjadi berulang di di tempat yang sama.
"Hanya berasal dari awan Cumulonimbus (bukan dari pergerakan angin monsoon maupun pergerakan angin pada umumnya), tetapi tidak semua awan Cb menimbulkan puting beliung. Kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama," imbuh dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum