Suara.com - Rektor Universitas Muhammadiyah Riau DR Mubarak membantah menganiaya dengan cara melempar disertasi setebal lebih dari 200 halaman hingga mengenai tubuh mahasiswanya, Komala Sari.
"Saya akui benar telah melempar disertasinya. Tapi tidak ada mengenai tubuhnya seperti yang disampaikannya," kata DR Mubarak kepada Antara di Pekanbaru, Senin (10/12/2018).
Ia menjelaskan, insiden itu berawal ketika dirinya ditemui Komala (35) di ruangan kerjanya di Kampus II Umri, Kota Pekanbaru, awal Oktober 2018.
Namun, dalam kesempatan itu dia mengklarifikasi bahwa Mala bukanlah mahasiswa Umri, seperti yang diberitakan sebelumnya. Melainkan mahasiswa Pascasarjana di perguruan tinggi negeri Universitas Riau (UR).
Sementara Mubarak sendiri selain aktif sebagai rektor Umri, juga menjadi dosen tetap di pascasarjana UR. Dalam perkara ini, dia mengatakan bahwa dirinya menjadi salah satu dosen sekaligus dosen penguji disertasi Komala Sari.
"Jadi secara institusi, Umri tidak terlibat dalam perkara ini. Karena ini antara saya dan mahasiswa saya," ujarnya.
Sementara itu, dia menjelaskan bahwa pelemparan disertasi tersebut merupakan puncak dari sikap Komala yang dia sebut kurang beretiket.
Sebelum pelemparan itu terjadi, Komala dinilai kerap melontarkan kalimat tidak pantas sebagai mahasiswa ke dirinya. Kalimat-kalimat itu ia lemparkan ke media sosial grup Whatsapp, jauh hari sebelum pertemuan itu berlangsung.
Namun sayang, dia tidak membeberkan kalimat-kalimat tidak pantas yang dilempar Komala yang juga menjabat sebagai dosen tersebut ke grup Whatsapp. "Intinya tidak tepat kalimat itu disampaikan oleh seorang dosen," ujarnya.
Baca Juga: The Minions Raih Penghargaan Pemain Putra Terbaik BWF 2018
"Saudari Komala dalam komunikasinya seperti tidak mengindahkan kesantunan layaknya mahasiswa. Akibatnya saya terpancing amarah hingga melempar draft disertasi. Saya akui salah melakukan itu," lanjutnya.
Namun, setelah melempar disertasi itu Mubarak langsung meminta maaf kepada Komala. Dia mengakui bahwa dirinya terpancing emosi akibat perilaku Komala yang tidak menghormati dirinya sebagai dosen dan pengujinya.
Melengkapi Mubarak, Wakil Rektor I Umri, Fitri Retno menjelaskan bahwa sikap Komala sebagai mahasiswa sangat tidak pantas kepada dosennya. Fitri menjelaskan saat kejadian dirinya menjadi satu-satunya saksi mata.
"Saat Mbak Mala masuk ke ruangan bapak, saya diminta bapak untuk masuk ke ruangan kerjanya juga. Karena bapak tidak mau hanya berdua di ruangannya," ujarnya.
Menurut Fitri, saat pembahasan disertasi, Mala sempat meninggikan suaranya. Pembahasan disertasi juga sebenarnya tidak fokus pada pokok isi karya ilmiahnya tersebut, melainkan pembicaraan terkait penggantian penggantian penguji.
"Bapak waktu itu sempat bertanya ke Mala, apa maksud ucapan Mala di grup WhatsApp. Bapak juga bilang minta maaf jika ada salah," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
DPRD DKI Dukung Pramono Tambah Rute LRT hingga PIK2: Perkuat Konektivitas di Utara Jakarta
-
Pemangkasan TKD Diprotes Gubernur, Sultan Sebut Itu Bentuk Kepedulian dan Tanggung Jawab Politik
-
Atraksi Binturong 'Berkaki Lima' Jadi Primadona di Malam Perdana Ragunan Zoo
-
Antusiasme Pengunjung Ragunan Malam di Luar Dugaan, Kadis Pertamanan: Saya Kaget!
-
Uji Coba Wisata Malam Ragunan: Nostalgia Masa Kecil di Bawah Bintang!
-
93 KK di Kampung Nelayan Indramayu Mendapatkan Layanan Sambung Listrik Gratis dari PLN
-
Modal Rp 20 Ribu, Pria Ini Bikin Geger Pasar Malam Usai Sabet Dua Sepeda Listrik Sekaligus
-
Mengenang Kejayaan Grand Mall Bekasi, Dulu Primadona Kini Sepi Bak Rumah Hantu
-
4 Fakta Tutupnya Grand Mall Bekasi, Kalah Saing hingga Tinggalkan Kenangan Manis
-
Agustina Wilujeng: Kader Posyandu Adalah Garda Terdepan Kesehatan Warga Semarang