Suara.com - Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik menganggap Ketua DPW PKS DKI Jakarta Bidang Pemenang Pemilu dan Pilkada Agung Setiarso tidak mengerti apa-apa terkait polemik Wakil Gubernur Jakarta. Ini disampaikan Taufik menjawab keinginan PKS untuk dihormati Partai Gerindra.
Dalam sebuah forum diskusi, Agung Setiarso meminta agar Gerindra menghormati balik PKS yang selama ini telah mengikuti keinginan Gerindra. Taufik mengatakan, seharusnya PKS menunjuk orang yang paham betul mengenai polemik wagub DKI.
"Saya kira PKS harusnya nunjuk orang yang ngerti lah. Agung Setiarso itu nggak ngerti apa-apa, makanya nunjuk yang bicara (di forum) harus yang ngerti," kata Taufik saat dihubungi, Kamis (13/12/2018).
Terkait perbedaan persepsi fit and proper test wagub DKI yang selama ini dipermasalahkan, Taufik menilai uji kepatutan itu hanyalah uji biasa yang tak perlu ditakutkan.
Wakil Ketua DPRD Jakarta ini menduga kader PKS yang ditunjuk sebagai kandidat wagub ketakutan lantaran tidak siap menghadapi fit and proper test.
"Kita cuma minta yang dicalonkan itu dilakukan fit and proper kok susah. Takutnya apa? apa nggak siap kadernya? Kalau siap kan aman-aman saja," tuding Taufik.
Taufik menjelaskan, tujuan diadakan fit and proper test adalah untuk menguji kemampuan para kandidat wagub. Selain itu, konsepnya pun akan dibuat terbuka agar ada transparansi bagi warga DKI.
"Fit and proper test supaya rakyat Jakarta tahu juga gitu loh. Kalau perlu terbuka tuh fit and proper, kenapa jadi susah," pungkasnya.
Sebelumnya, Agung Setiarso meminta agar Partai Gerindra balik menghormati kebijakan PKS agar pengisian kursi wakil gubernur (wagub) segera terisi. Sebab, hingga kini masalah wagub DKI masih belum juga menemui titik terang.
Baca Juga: Mulai 2019, Bekasi Batasi Penggunaan Plastik di Mal dan Supermarket
Agung mengklaim selama ini PKS telah banyak menghormati dan mengikuti segala arahan dari Gerindra sejak 2017. Kini, giliran Gerindra lah yang balik menghormati PKS sehingga permasalahan wagub DKI dapat segera tuntas.
"Sebenarnya PKS sudah menghormati keputusan Gerindra itu sejak di 2017. Sekarang ya tolonglah mungkin Gerindra yang menghormati kita," kata Agung di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (12/12/2018).
Berita Terkait
-
PKS Belum Serahkan Panitia Fit & Proper Test, Gerindra Ogah Bahas Wagub DKI
-
Tempati Jalur Hijau, DPRD Minta DKI Hentikan Pembungaan Pusat Kuliner Pluit
-
Intervensi Industri Rokok ke Dalam RUU Pertembakauan?
-
Soal Posisi Wagub DKI, PKS ke Gerindra: Tolong Hormati Kami
-
Partai Gerindra Bantah Instruksikan Kader Sebar Isu Jokowi PKI
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Digelar Perdana Besok, Adam Damiri Siap Hadiri Sidang PK di PN Jakpus
-
Jakarta Utara Siaga Banjir Rob! Supermoon Ancam Pesisir November Ini
-
Ironi! Pejabat Riau Sampai Ngutang Bank Demi Setor 'Jatah Preman' ke Gubernur
-
Koalisi Sipil Sebut Usulan Pahlawan Upaya Cuci Dosa Soeharto: Cuma Orang Gila Maafkan Diri Sendiri
-
Gubernur Riau Telah Terima Uang Pemerasan Rp4,05 Miliar, Ada yang Mengalir ke PKB?
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Anak Buah Bobby Terbakar, Begini Kata Polisi usai 2 Kali TKP
-
Hotman Paris Sebut Saksi Ahli CMNP Jadi 'Senjata Makan Tuan' dalam Sidang Sengketa NCD
-
Lagi Jadi Fokus Dirut Transjakarta, Kenapa Mode Share Transportasi Umum di Jakarta Baru 22 Persen?
-
Rumah Hakim PN Medan Kebakaran, Sengaja Dibakar atau Murni Kecelakaan?
-
Akhir Petualangan Dokter Predator, Priguna Anugerah Divonis 11 Tahun Penjara