Suara.com - Hanya gara-gara berbeda pilihan politik dalam Pemilihan Kepala Desa Jembatan Merah, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, lima kuburan terpaksa dibongkar dan dipindahkan.
Kelima makam tersebut dibongkar sendiri oleh pihak keluarga dan dipindahkan, karena mereka berseberangan dengan calon kades petahana pada Pilkades yang digelar 11 Desember 2018.
Informasi yang terhimpun oleh Suara.com, Jumat (14/12/2018), pembongkaran kelima makam itu dilakukan sebelum pilkades digelar. Persisnya pada hari Minggu akhir pekan lalu, 9 Desember 2018.
Kelima makam yang dibongkar itu atas nama Sumiatin Ahmad, Asma Katili, Idrus Katili, Abdin Dude, Nur Humolungo.
Ris Dude, salah satu pihak keluarga, mengakui makam-makam itu digali kembali dan dipindahkan karena ahli waris kerap mengkritik dan tak memilih cakades petahana.
”Karena dikritik, cakades petahana dan keluarganya marah. Mereka mengungkit bahwa warga yang mengkritiknya tak berterima kasih, padahal makam orangtuanya ada di tanah milik cakades. Karena sering diungkit-ungkit, akhirnya kami pindahkan saja, biar leluhur kami tenang,” jelasnya seperti dikutip dari akun Facebook warga setempat.
Ia menuturkan, kelima makam yang dibongkar itu masih berkerabat dengan cakades penantang petahana, Ramin Suleman.
Sebelumnya, aparat kepolisian dan pemerintah daerah sempat memediasi kedua kelompok yang berselisih tapi tak berbuah manis. Alhasil, pihak keluarga memutuskan menggali kelima makam itu dan dipindahkan.
Baca Juga: Faktor Psikologi, 5 Tersangka Nekat Keroyok Anggota TNI di Jakarta Timur
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu