Suara.com - Terdakwa kasus korupsi e-KTP, Setya Novanto menceritakan soal pertemuan awal antara mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eni Maulani Saragih dengan PT Blackgold Natural Resources Limited, Johannes B. Kotjo terkait pembahasan proyek PLTU Riau-1.
Menurutnya, keduanya bertemu di ruang kerja milik Setnov saat masih menjabat anggota DPR RI.
"Pak Kotjo itu datang ke saya di kantor fraksi dalam bidang energi," kata Setnov saat bersaksi terkait sidang lanjutan kasus suap proyek PLTU Riau-1 di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Pusat, Selasa (18/12/2018).
Dalam sidang, eks Ketua Umum Partai Golkar itu mengaku sudah lama berkenalan dengan Kotjo yang merupakan pengusaha batu bara. Dalam pertemuan itu, kata dia Kotjo hanya ingin meminta diperkenalkan kepada Direktur Utama PLN Sofyan Basyir agar bisa dilibatkan dalam proyek PLTU Riau-1.
"Itu biar saya enggak keliru, saya panggil ketika itu pak Setya sebagai ketua komisi VII di bidang energi, tapi enggak ada. Jadi saya minta Eni datang ke ruangan saya bertemu Kotjo diperkenalkan, ini kan bidangnya energi," ujar Setnov
"Itu ngobrol sama saya enggak sampai detail. Cuma mau kenal Dirut PLN. Ya ajukan saja lewat prosedur bikin surat, itu saja (bila mau proyek PLTU Riau-1)," kata Setnov menambahkan.
Selanjutnya, Setnov mengaku meninggalkan Eni dan Kotjo di dalam ruangan saat membahas proyek tersebut.
"Jadi, saya juga ada tamu itu. Jadi saya tinggal ibu Eni dan pak Kotjo ngobrol," tutup Setnov
Untuk diketahui, Eni Saragih didakwa oleh Jaksa KPK telah menerima uang suap perkara PLTU Riau-1 sebesar Rp4.75 miliar dari terdakwa Johannes B Kotjo. Dalam kasus ini, Eni didakwa melanggar Pasal 12 B ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 Juncto Pasal 65 ayat (1) KUHP.
Baca Juga: Keluarga Tak Boleh Doa, Salib di Makam Slamet Juga Digergaji Warga
Berita Terkait
-
Kotjo: Pak Sofyan Tak Pernah Tanya Fee Proyek PLTU Riau-1
-
Kotak Suara Berbahan Kardus, Maruf: Waktu Dibahas DPR Tidak Ada Protes
-
Reaksi Setya Novanto Ditanya Soal Bilik Asmara di Lapas Sukamiskin
-
Kasus Proyek PLTU Riau-1, Setnov Bakal Bersaksi untuk Terdakwa Eni Saragih
-
Rapat Penutupan Masa Sidang DPR Dihadiri Sedikit Anggota Dewan
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kabar Duka: Balita Korban Majelis Taklim Ambruk di Bogor Meninggal, Total Korban Jiwa Jadi 5 Orang
-
Yusril Tegaskan TNI Tak Bisa Pidanakan Ferry Irwandi, Sarankan Dialog
-
Dave Laksono Dukung TNI, Ferry Irwandi: Negara dan Semua Perangkatnya Mengancam Saya!
-
Ditunjuk Dedi Mulyadi, Ini Tugas Utama Helmy Yahya Sebagai Badan Pengelola Rebana
-
15 Mobilnya Disita KPK, Satori Berdalih untuk Showroom dan Dibeli Sebelum Jadi Anggota DPR
-
Apa Saja Isi Tuntutan Demo Nepal? Bikin Presiden dan Perdana Menteri Mundur
-
Aliansi Ibu Indonesia: Ibu Pertiwi Berduka Akibat Kebijakan Elit dan Kekerasan Negara
-
5 Fakta Viral Jukir Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Patok Parkir Rp 30 Ribu, Ini Respon Wali Kota!
-
Pramono Anung Ungkap Reaksi Spontan Pasca Ojol Affan Tewas Dilindas Rantis Brimob
-
Geger! Fadhil Zon Digugat ke PTUN Jakarta soal Pernyataan Kontroversial Peristiwa Mei 1998