Suara.com - Lembaga bantuan kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap mengecam tindakan pemerintah Cina terhadap muslim Uighur di Provinsi Xinjiang. Personel ACT bersama muslim lainnya melakukan aksi protes terhadap pemerintah China di depan Kedutaan Besar China, Jakarta.
Presiden ACT Ahyudin mengatakan Indonesia sebagai bangsa yang menentang penjajahan dan menjunjung tinggi perdamaian sudah selayaknya memprotes pemerintah Cina.
"Apa yang terjadi di Uighur adalah masalah kemanusiaan, kita harus perlihatkan bahwa Uighur tidak sendirian, mereka harus tahu dunia membela mereka. Kami berharap pemerintah Indonesia menegur Cina atas perbuatannya, kalau perlu memutus hubungan diplomatik," katanya.
Tak hanya ikut memprotes pemerintah Cina, ACT juga akan memberikan bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Uighur yang mengungsi ke Turki, Uzbekistan, Kazakhstan dan Kirghizistan.
ACT juga berupaya memberikan bantuan langsung ke Provinsi Xinjiang di mana banyak warga Uighur tinggal di Cina.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah akan menentukan sikap mengenai dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Provinsi Xinjiang, Cina, setelah menerima laporan Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun mengenai kondisi muslim Uighur di provinsi itu dan mendapat penjelasan dari Duta Besar China di Jakarta Xiao Qian.
Dalam beberapa bulan belakangan Beijing menerima kecaman dari para pegiat, akademisi dan pemerintah asing terkait penahanan massal dan pengawasan ketat minoritas muslim Uighur dan kelompok-kelompok etnis lain yang tinggal di Xinjiang menurut siaran kantor berita Reuters.
Pada Agustus, panel Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan telah menerima laporan-laporan terpercaya bahwa sejuta atau lebih warga Uighur atau minoritas lain ditahan di kamp rahasia di kawasan itu.
China membantah tuduhan terkait aksi-aksinya di Xinjiang. Pemerintah China menyatakan telah melindungi agama dan budaya kaum minoritas, dan melakukan langkah-langkah keamanannya diperlukan untuk memerangi pengaruh kelompok-kelompok "ektremis" yang memicu kekerasan di sana. (Antara)
Baca Juga: Ada Aksi Bela Uighur, Polisi Terapkan Pengamanan Berlapis di Kedubes Cina
Berita Terkait
-
Ada Aksi Bela Uighur, Polisi Terapkan Pengamanan Berlapis di Kedubes Cina
-
Ada Aksi Bela Muslim Uighur, Polisi Tutup Sejumlah Ruas Jalan di Jakarta
-
Aksi Bela Muslim Uighur, Massa Geruduk Kedubes Cina
-
Perkuat Keamanan Jaringan, Huawei Kucurkan Rp 29 Triliun
-
Begini Respon Cina Terhadap Komando Luar Angkasa Trump
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Jakarta Masih Diguyur Hujan Jelang Akhir Pekan
-
Bangunan Parkir 2 Lantai Runtuh di Koja, Polisi Turun Tangan Selidiki
-
TNI Bubarkan Aksi Bawa Bendera GAM di Aceh, Satu Orang Terciduk Bawa Pistol dan Rencong
-
Bukan Cuma Lokal, Turis Eropa Serbu Kota Tua Jakarta Saat Natal: Ternyata Ini yang Mereka Cari
-
Pratikno: Januari 2026, Siswa Terdampak Bencana Sumatra Dipastikan Kembali Sekolah
-
Pemerintah Cabut Izin Jutaan Hektare Sawit dan Segel 5 Perusahaan Tambang
-
RI Tak Main-main! Bintang Porno Bonnie Blue Diadukan ke Inggris Usai Lecehkan Bendera Merah Putih
-
Pesan Mendagri ke Daerah Kaya: Jangan Simpan Anggaran, Bantu Korban Bencana
-
Prabowo: Pemerintah Tak Libur, Fokus Pulihkan Aceh dan Sumatra
-
Geger Video Bom di Bandara Batam, Kapolda Kepri: Hoaks! Pelaku Sedang Kami Kejar