Suara.com - Warga Parit 3, Simpang Datuk, Kecamatan Nipah Panjang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Provinsi Jambi geger usai tak sengaja mendapati seekor buaya besar saat mengangkat jaring ikan pada Senin (24/12/2018) sekitar pukul 10.00 WIB.
Mengutip laman Metrojambi.com, Hasanudin, salah seorang warga Simpang Datuk mengatakan, awalnya buaya tersebut tersangkut di jaring ikan. Kemudian warga beramai-ramai menangkap buaya tersebut.
"Buaya itu awalnya tersangkut di jaring. Baru ketahuan saat pemilik mau mengangkat jaring miliknya," ujar Hasanudin.
Menurut Hasanudin, oleh warga buaya tersebut telah dilepaskan kembali.
"Dilepaskan di tempat yang lebih aman," ujar dia.
Daerah Habitat Buaya
Kabupaten Tanjabtim yang berada di pesisir timur Provinsi Jambi memang dikenal sebagai salah satu daerah habitat buaya karena selain banyak rawa, daerah ini juga dialiri banyak alur sungai-sungai kecil yang merupakan anak Sungai Batanghari.
Sebelum peristiwa buaya masuk jaring ikan terjadi, beberapa kali buaya muncul di sejumlah anak sungai Batanghari yang ada di Kabupaten Tanjabtim. Beberapa di antaranya bahkan sampai menyerang warga.
Dari catatan Suara.com, buaya menyerang warga di Kabupaten Tanjabtim terjadi antara Maret dan April 2017. Buaya diketahui menyerang dua warga Tanjabtim di lokasi berbeda. Meski berhasil menyelamatkan diri, keduanya diketahui mengalami luka-luka akibat serangan buaya.
Baca Juga: Warga Jakarta Ikut Terkena Tsunami, Bani Kritis, Adiknya Ditemukan Tewas
Kemudian pada awal Februari 2018 lalu, seekor buaya dilaporkan mati mengambang di Sungai Batanghari di Desa Catur Rahayu, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjabtim. Desa tersebut memang dikenal sebagai salah satu habitat buaya di Jambi.
Setelah dicek oleh tim Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Jambi, buaya tersebut ternyata karena luka tusukan di bagian kepala.
"Ada bekas luka seperti ditombak di bagian kepala," ujar Kepala Seksi Wilayah III BKSDA Jambi, Faried beberapa waktu lalu.
Meski terdapat luka tombak, Faried memastikan, buaya mati tersebut bukanlah korban perburuan. Namun, diperkirakan karena ada warga yang reflek saat melihat buaya di sungai.
"Mungkin ada buaya lewat perkebunan sawit. Warga yang melihat kemudian reflek menombak kepala buaya menggunakan dodos sawit," ujar Faried menjelaskan.
Dodos merupakan alat memanen buah kelapa sawit. Ujungnya sedikit melebar tajam yang diberi gagang panjang untuk memudahkan menjangkau buah sawit yang tinggi.
Berita Terkait
-
Bu Camat Marah di Pinggir Jalan, Ini Penyebabnya
-
Kepada Tim Kampanye, Jokowi: Hasil Survei Bisa Meleset
-
Gaya Kocak Jokowi Saat Bagikan Ribuan Sertifikat Tanah Untuk Warga Jambi
-
Bertemu Ribuan Tentara, Jokowi Umumkan Kenaikan Tunjangan Babinsa
-
Jokowi Ungkap Penyebab Elektabilitasnya Turun di Sumatera
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf