Usai dilempar balok, Asnil mencoba memberhentikan mobilnya sejenak untuk melihat kondisi mobil. Namun, ada salah satu pengendara motor sempat meminta Asnil tetap melanjutkan perjalanan.
"Abis dilempar balok saya minggirkan mobil sebentar. Ada pengendara motor bilang ke saya. Jangan berhenti lanjut saja jalanan sepi di sini," kata Asnil.
Asnil pun kembali menjalankan mobilnya dan melanjutkan perjalanan. Tapi, ternyata dua motor tersebut kembali melakukan teror, satu motor sempat menyalip tepat berada didepan agar memperlambat mobil Asnil.
"Tiba-tiba dari sebelah kanan. Satu motor bawa balok lempar ke arah supir," kata Asnil.
Balok yang dilempar pengendara motor untungnya tidak mengenai kaca mobil yang dikendarai Asnil setelah ia sempat mengerem. Balok lagi-lagi mengenai mengenai kap depan mobil.
Asnil terus mengendarai mobilnya hingga akhirnya menemukan Polsek Jambu Air. Pekerja di salah satu media nasional ini kemudian memutuskan untuk melaporkan kejadian teror tersebut.
Lapor Polisi
Meski sudah lapor polisi, Asnil merasa tidak puas dengan pelayanan tersebut. Pasalnya petugas kepolisian hanya mencatat plat nomor mobilnya tanpa memberikan solusi.
"Saya ke polsek Jambu Air mereka catat nomor kendaraan saya. Sudah itu saja. Nama saya nggak diminta sama sama sekali, padahal saya korban," ujar Asnil.
Baca Juga: Tsunami Renggut Rumah dan Keluarga Samsul
Hingga saat ini Asnil masih belum mengetahui apakah teror yang dialiminya dilakukan anggota gang motor atau tidak.
"Itu posisi gelap. Saya hanya lihat plat nomornya depannya D. Satu lagi (motor) yang mukul pakai balok saya nggak tahu," ujar Asnil.
Kejadian tersebut membuat adik Asnil, istri, dan tiga anaknya sempat mengalami shock dan terkejit atas peristiwa teror pelemparan balok diduga oleh geng motor.
"Keluarga sempat shock. Istri saya. Anak-anak saya juga semua masih kecil kan," tutup Asnil.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Anak 10 Tahun di Tangerang Diduga Diculik Badut, Keluarga Minta Bantuan Warga
-
Ketum PPP Agus Suparmanto Tegas Akan Tindak Kader yang Abaikan Aspirasi Umat
-
Veronica Tan Apresiasi Program Dua Telur Sehari di Kalteng, Selaras dengan MBG Presiden Prabowo
-
Indef Sebut Tantangan Perbankan Ada di Daya Beli, Bukan Soal Likuiditas
-
5 Fakta Kartu Liputan Wartawan Dicabut Gara-gara Tanya MBG ke Prabowo
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
-
Aktivis Jogja 'Diculik' Aparat, YLBHI: Ini Penangkapan Ilegal dan Sewenang-wenang!
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi