Suara.com - Patahnya sambungan jalan membuat flyover Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat ditutup sementara untuk semua jenis kendaraan, Kamis (27/12/2018), hari ini.
Pantauan Suara.com di lokasi, sambungan jalan yang mengalami patah itu tak jauh dari pintu tol Rawa Buaya Utara arah Bandara Soekarno Hatta. Tampak jalanan di sisi sebelah kanan mengalami penurunan sekitar 5 sentimeter.
Beton pembatas jalan juga ikut mengalami penurunan. Besi pembatas flyover juga tampak patah akibat penurunan jalan tepat disambungan yang patah.
Patahan sambungan itu pun menyebabkan lubang sekitar 20 sentimeter. Bahkan, melalui lubang itu pun tampak terlihat jelas jalan yang membentang di bawah flyover, yakni Jalan Lingkar Luar Barat.
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi memerintahkan menutup sementara akses kendaraan bermotor menuju jalan fly over Rawa Buaya. Sebab struktur bawah fly over kurang kuat.
"Struktur bawahnya kurang kuat, ini tidak mungkin dilewati oleh kendaraan oleh karena itu kita tutup fly over ini untuk menyelamatkan biar pengguna jalan tidak terkena musibah," ujar Rustam di Jakarta, Rabu (26/12/2018) malam.
Flyover Rawa Buaya menjadi jalan alternatif untuk menghindari kemacetan di Jalan Daan Mogot. Jembatan sisi barat menuju arah Bandara Soekarno-Hatta ini memiliki panjang 450,6 meter.
Proyek pembangunan yang menelan anggaran sebesar Rp 139,6 miliar itu mulai dibangun pada Oktober 2010 dan rampung Juni 2012 dengan kontraktor PT Jaya Konstruksi MP Tbk.
Berita Terkait
-
Demi Solidaritas, Jakmania Karawang Melayat Haringga Sirla
-
Curi Barang Perusahaan, Karyawan Baru Tumbang Ditembak Polisi
-
Sibuk, Kadinsos DKI Tak Tahu Wati Melahirkan di Kolong Jembatan
-
Lahirkan Bayi ke-7 di Kolong Jembatan, di Mana Anak-anak Wati?
-
Kisah Wati Seorang Diri Lahirkan Bayi di Kolong Flyover Rawabuaya
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO