Suara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) terus memacu berbagai daerah menjadi sentra produsen benih hortikultura yang berskala ekspor. Salah satu wilayah yang telah berhasil melakukannya adalah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Kementan pun berharap jika mutu serta volume ekspor sentra Purwakarta bisa terus ditingkatkan.
“Sentra benih hortikultura ternyata tidak hanya di Jawa Timur dan Jawa Tengah, tetapi juga Kabupaten Purwakarta sebagai sentra produsen benih hortikultura yang tersebar di lima kecamatan,” kata Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi saat mengunjungi sentra produksi benih hortikultura di Purwakarta, Jumat (28/12/2018).
Ia menekankan, petani harus didorong tidak hanya pada aspek budidaya, tetapi juga agar menjadi penangkar yang bermitra produsen benih. Dengan begitu, mutu, perluasan pasar hingga ekspor dapat ditingkatkan.
“Ini dilakukan dengan menggunakan benih unggul, mengatur pola dan rotasi tanam serta pasca panen dan packaging yang memenuhi standar,” jelas Suwandi.
“Purwakarta juga daerah penghasil durian dan rambutan, tersebar merata di banyak kecamatan. Sedangkan untuk buah manggis, kami dorong terus untuk diekspor dengan harga kompetitif sehingga pangsanya dulu 40 persen meningkat menjadi 50-60 persen,” imbuhnya.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta, Agus R Suherlan mengatakan Purwakarta memiliki topografi yang bervariasi sehingga menjadi sentra hortikultura di antaranya sayuran dan buah. Terdapat lima kecamatan yang memiliki potensi pengembangan sayuran dan buah-buahan yakni Wanayasa, Pondok Salam, Kiara Pedes, Bojong dan Darancang.
“Masalah perbenihan, Purwakarta sudah dikenal sebagai sentra produsen benih. Kita harapkan petani di Purwakarta tidak hanya bergerak di budidayanya tapi juga menjadi plasma sumber benih,” katanya.
Terkait pemasaran hasil hortikultura, Agus menegaskan tidak ada masalah. Selama ini, hasil sudah dipasarkan di wilayah sekitar. Bahkan saat ini petani sedang diproyeksikan menjadi pelaku usaha yang dapat menampung hasil produksi untuk dipasarkan ke pasar modern hingga ekspor.
“Jadi sayuran dan buah-buahan nanti tidak hanya dijual ke pasar induk, tetapi juga ditampung sendiri oleh petani yang menjadi pelaku usaha. Di Purwakarta sudah ada beberapa eksportir, ini yang akan memberikan kemudahan bagi petani. Contohnya manggis, bulan Februari akan panen sekitar 50 ribu ton,” ujarnya.
Baca Juga: Cetak Generasi Muda Pertanian, Kementan Gelar Tani On Stage
Luas lahan manggis di Purwakarta mencapai 1.400 hektar yang tersebar di lima kecamatan tersebut. Harga saat ini semakin bagus seiring dengan adanya dua eksportir peserta dua unit packaging house di dua kecamatan Darandang dan Purwakarta.
“Kalau dulu harganya maksimal 12 ribu per kg, tapi sekarang untuk diekspor 28 ribu per kilogram,” ungkap Agus.
Sementara itu perwakilan dari PT. Prabu Agro Mandiri, Akik mengatakan pihaknya mendirikan pabrik di Purwakarta sejak 2012 dan memproduksi benih sebanyak 12 jenis komoditas dan 40 varietas yang sudah dilepas. Di antaranya oyong, gambas, paria, mentimun, kacang panjang, semangka, melon, janggung manis dan lainnya.
“Selama ini kami bermitra dengan penangkar benih di Jember, Bandung Barat, Ciamis dan menjajaki bermitra dengan penangkar di Purwakarta. Produksi benih sudah kami pasarkan di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi bahkan sudah dikirim sampai Papua,” jelasnya.
Akik menyebutkan jenis benih yang favorit diminati pasaran antara lain kacang panjang, paria, cabai rawit dan benih melon. Bahkan saat ini menanam melon di Cirebon yang hasilnya sangat menguntungkan.
“Biaya impasnya Rp 4 ribu per pohon bisa menghasilkan 2 buah per pohon dengan berat 2 sampai 4 kg dan harganya Rp 5 sampai 6 ribu per kilogram,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Melanie Subono Spill Rincian Donasi Diduga dari Kementan, Dinilai Janggal?
-
Kementan Disorot Usai Rincian Bantuan Bencana Viral, Harga Beras Rp60 Ribu/Kg Dinilai Janggal
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
Kinerja Mentan Amran Sulaiman Masuk Daftar Terbaik Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Tata Kelola Pupuk Bersubsidi Makin Transparan, Kementan Pastikan Tepat Sasaran
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jelang Nataru, Prabowo Minta Peringatan Dini BMKG Jadi Perhatian Serius
-
Borok Ayu Puspita Terbongkar! Uang Calon Pengantin Dipakai Liburan Keluar Negeri dan Bayar Cicilan
-
Tinjau Langsung Pengungsi di Langkat, Janji Prabowo: Kami Tak Akan Tinggalkan Kalian Sendiri
-
Aksi Balas Dendam Matel di Kalibata Picu Kerugian Rp1,2 Miliar, Polisi Rencanakan Upaya Revitalisasi
-
Korban WO Ayu Puspita Tembus 207 Orang, Polisi: Kerugian Sementara Capai Rp11,5 Miliar!
-
Timnas U-22 Gagal Total di SEA Games 2025, Komisi X DPR Minta PSSI Lakukan Evaluasi
-
Terkuak! Sebelum Tewas Dikroyok, 2 Matel di Kalibata Sempat Cabut Paksa Kunci Motor Anggota Polisi
-
Kios hingga Kendaraan Dibakar usai Pengeroyokan Matel di Kalibata, Pramono: Saya Tidak Mau Terulang!
-
Terima Laporan Krisis Air Bersih di Langkat, Prabowo: Kita akan Membantu Semua Warga
-
Perwira Polri Ingatkan Debt Collector Tak Boleh Tarik Paksa Tanpa Putusan Pengadilan!