Suara.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional pasangan calon presiden Joko Widodo dan calon wakil presiden Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding menilai Calon Presiden Prabowo Subianto menakut-nakuti rakyat dengan pernyataaanya yang menyebut satu selang cuci darah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pernah digunakan oleh 40 orang.
Pasalnya kata Karding, RSCM sudah membantah pernyataan yang disampaikan Prabowo.
"Seperti di pak Prabowo yang kemarin misalnya nyatakan menakut-nakuti rakyat dan pengguna Rumah Sakit dan BPJS bahwa selang dipakai berulang-ulang kali itu berbahaya. Sementara sudah dijawab oleh Rumah Sakit (RSCM) dengan jelas dan dibantah," ujar Karding di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (2/11/2019).
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu pun meminta kepada pasangan Prabowo -Sandiaga Uno agar tidak menakut-nakuti rakyat dan membuat resah dengan pernyataanya. Sebab, menurutnya cara itu bisa menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap RSCM.
"Oleh karena itu tolonglah jangan menakut-nakuti masyarakat, jangan bikin resah maayarakat, karena yang kita serang ini omongan pemimpin, kalau pemimpinnya kebetulan didengar orang, RS dan institusi kesehatan bisa distrust (tidak percaya), kalau distrust kasian, rakyat kasihan, RS kasihan, pelayanan publik tak jalan," ucap dia.
Dia pun menyebutkan jika tindakan Prabowo sudah membuat masyarakat menjadi resah. Seharusnya, Prabowo sebagai calon pemimpin negara tak gampang mengumbar keonaran kepada masyarakat.
"Jadi saya betul-betul menyayangkan statement pak Prabowo, itu menakut-nakuti dan bikin resah," kata dia.
Sebelumnya, Prabowo Subianto menceritakan bahwa dirinya mendapatkan laporan soal alat kesehatan yang digunakan di RSCM, Jakarta. Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebut kalau satu selang alat cuci darah pernah digunakan oleh 40 orang.
Cerita itu disampaikan oleh Prabowo pada Ceramah Akhir Tahun di kediamannnya, Bukit Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (30/12/2018).
Baca Juga: Bunuh Pendeta di Depan Gereja, Dua Penjambret Sadis Didor Polisi
"Saya dapat laporan di RSCM ada alat pencuci ginjal dan seharusnya hal itu punya saluran-saluran dari plastik, dari karet, dan tentunya dipakai satu orang satu kali. Saya dengar ada yang melaporkan kepada saya di RSCM hari ini dipakai 40 orang," ujar Prabowo.
Berita Terkait
-
Tangkis Komentar Budiman Sudjatmiko, BPN: Prabowo Beberkan Realitas
-
Bantah Prabowo Selang Cuci Darah Dipakai 40 Orang, Ini Penjelasan RSCM
-
Kubu Prabowo: Budiman Sudjatmiko Kebanyakan Baca Buku Berbau Kiri
-
Jelang Debat Pilpres Perdana, SBY Akan Kumpulkan Tim Prabowo - Sandiaga
-
Sambut Tahun 2019, SBY Ingatkan Prabowo dan Jokowi Tak Kelewat Batas
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi