Suara.com - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni menganggap kubu Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno selalu mengkait-kaitkan kebijakan pemerintah dengan politik.
Politikus yang akrab disapa Toni ini meminta Badan Pemenangan Nasional atau kubu Prabowo - Sandiaga tidak mengaitkan segala sesuatunya dengan politik.
"Mereka selalu nyinyir. Segala sesuatu dikaitkan dengan politik," kata Toni seperti dilansir dari Antara, Minggu (13/1/2019).
Pernyataan Toni sekaligus membantah kubu Prabowo - Sandiaga yang sebelumnya menuding langkah Polri membentuk tim gabungan pengusutan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan dilakukan menjelang debat Capres dan Cawapres putaran pertama yang akan berlangsung 17 Januari mendatang.
Sekjen Partai Solidaritas Indonesia ini menganggap Polri sudah memiliki niat untuk mengungkap pelaku penyiraman air keras ke wajah Novel Baswedan. Ia kemudian mengajak semua pihak mendukung langkah Polri
"Semua usaha untuk selesaikan masalah Novel kapanpun wajib didukung," jelas dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kapolri Jendral Tito Karnavian membentuk tim gabungan dan penyidikan untuk mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan . Tim gabungan tersebut dipimpin oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Idham Aziz .
Pembentukan tim gabungan sebagai respon Polri terhadap rekomendasi Komnas HAM . Surat tugas tersebut bernomor Sgas/3/1/HUK.6.6./2019 yang ditandatangi oleh Kapolri Jendral Tito Karnavian pada Selasa (8/1/2019). Dalam suratnya Tito menunjuk 65 orang tim yang dikepalai Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Idham Aziz.
Nantinya Idham akan bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Bareskrim, Densus 88, Kapolres Metro Jakarta Utara, Penyidik KPK, hingga Komnas HAM. Surat tugas ini berlaku selama enam bulan terhitung mulai tanggal 8 Januari 2019 sampai dengan 7 Juli 2019.
Baca Juga: Pedagang Pasar Minta Modal Rp 5 Juta, Sandiaga: Nanti Dibantu Ok Oce
Untuk diketahui, kasus penyiraman air keras yang menimpa Novel Baswedan hingga kini masih menjadi misteri. Sebab polisi belum mampu mengungkap pelaku penyiraman.
Karenanya Komnas HAM pada 21 Desember 2018 meminta Polri membentuk tim gabungan pencari fakta untuk mengungkap siapa dalang penyerangan air keras terhadap dirinya.
Novel diserang oleh dua orang pengendara motor pada 11 April 2017 seusai salat Subuh di Masjid Al-Ihsan, dekat rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Berita Terkait
-
Gerindra Tak Masalah dengan Strategi PKS Lebih Tonjolkan Sandiaga di Pemilu
-
4 Tahun Pimpin Indonesia, Ini yang Telah Dilakukan Jokowi
-
Relawan Jokowi dan Prabowo Gelar Pertandingan Persahabatan Bulutangkis
-
Jokowi: Tak Punya Pengalaman Tapi Mimpin Negara, Butuh Berapa Lama Belajar?
-
Jokowi Marah Ojek Online Diremehkan, Kubu Prabowo Tersindir
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
Terkini
-
KPK Dalami Kesesuaian Kualitas dan Harga Barang Bansos Presiden Covid-19
-
2 Hal Ini Bikin Eks Pimpinan KPK Miris Dengar Nadiem Makarim Jadi Tersangka, Singgung Nama Jokowi
-
CEK FAKTA: Ada Penjarahan di Mal Atrium Senen pada 29 Agustus 2025?
-
Koalisi Masyarakat Sipil Desak Penunjukan Menkopolkam Definitif, Ingatkan Perbedaan Fungsi Kemhan
-
Blak-blak saat Dibesuk Menko Yusril, Delpedro Marhaen: Saya Tidak Bersalah!
-
CEK FAKTA: Mahasiswa Demo di Mako Brimob pada 7 September 2025?
-
Tidak Ada Ampun! Mabes TNI Janji Sanksi Berat Prajurit Pembunuh Kacab Bank BUMN
-
Semua Penumpang Helikopter Jatuh di Timika Ditemukan Tewas
-
KPK Bersiap Umumkan Tersangka, Siapa Sebenarnya yang Utak-atik Kuota Haji Rugikan Rp1 Triliun?
-
Latar Belakang Mentereng Moreno Soeprapto, Masuk Kandidat Menpora Gantikan Dito Ariotedjo