Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan tips-tips bagi pemula untuk memulai usaha. Di acara Program Wirausaha ASN dan Pensiunan, Jokowi mengatakan mengembengkan bisnis tidak mudah namun harus dicoba.
Tips pertama yang diberikan Jokowi adalah segera memulai usaha-usaha yang dekat dengan keseharian.
"Memulai usaha, memulai bisnis itu tidak gamang. Oleh sebab itu, pilih usaha-usaha yang dekat dengan keseharian kita di saat kita tugas," ujar Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/1/2019).
Tips yang kedua adalah mengenali pasar dalam membuat produk. Menurutnya, kesulitan dalam berwirausaha adalah memasarkan sebuah produk.
Kemudian tips yang ketiga yakni memulai usaha dengan mengambil usaha-usaha dengan resiko kecil. Ia pun menyarankan produk-produk usaha yang dibuat tidak cepat busuk atau basi.
Untuk tips yang keempat, kata Jokowi, adalah mengambil usaha yang nilai jualnya bertambah seperti usaha membuat kos-kosan.
"Ambil bisnis-bisnis kalau tidak laku tapi nilainya tetap tambah misalnya, resikonya juga nggak gede. Mendirikan kos-kosan. Mendirikan kos-kosan ini, incomenya ada, jelas setiap bulan atau tiap tahun, tapi nilai tambah bangunan itu pasti naik," kata Jokowi.
"Karena banyak bisnis beresiko. Kalau kita tidak ikut tren pasar, lifestyle, itu jadi hilang, ditinggal, tidak mudah," Jokowi menambahkan.
Kemudian tips berikutnya, atau yang kelima menurut Jokowi adalah mencari rekan bisnis yang sudah berpengalaman melakukan usaha.
Baca Juga: Kubu Jokowi Bikin Parodi Pidato Prabowo, Jubir BPN: Politisi Tak Bermoral
"Kalau kita ragu-ragu memulai, cari partner yang sudah berproduksi, tapi yang karakternya sama dan karakternya baik. Usaha itu bagus kalau kita memiliki partner yang pas, berkembangnya cepat, sambil belajar mengelola sebuah bisnis, sebuah usaha," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Selain itu Jokowi mengingatkan pada pelaku bisnis untuk melakukan pemasaran dan mengemas sebuah produk dengan baik.
Menurut Jokowi, sebagian usaha rumahan yang dijual kebanyakan belum memiliki kemasan yang baik. Sehingga harga jual tidak bisa lebih tinggi dan kurang menarik konsumen.
"Banyak produk ibu-ibu PKK, entah itu sambal, teri yang digoreng, tempe yang digoreng, mendoan yang rasanya beda, tapi belum dikemas dengan baik, belum diberi label dan brand dengan baik. belum dipasarkan besar-besaran, sehingga omsetnya hanya segitu-segitu saja," kata Jokowi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka