Suara.com - Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai menilai Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak berani membongkar kasus penculikan aktivis 1998. Natalius Pigai menduga Jokowi tidak berani membokar penculikan kasus tersebut lantaran banyak terduga pelaku pelanggaran HAM di sekitarnya.
Kecurigaan Pigai semakin kuat setelah menyebut Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto selalu siap apabila dibutuhkan untuk membongkar kasus pelanggaran HAM 1998.
"Jangan-jangan peristiwa 98 juga yang melakukan itu ada di dalam lingkaran Jokowi, kan dari awal kita udah bilang, proses dong, wong Prabowo juga udah siap kok, dia gentlemen kok. Tapi kenapa Jokowi tidak mau proses selama lima tahun," kata Pigai dalam diskusi bertajuk 'Masa Depan Indonesia Pasca Jokowi' di Prabowo - Sandiaga Media Center, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Rabu (16/1/2019).
Pigai menyebut penyelesaiaan penculikan aktivis 1998 harus dilakukan. Mengingat nama Prabowo seringkali disebut sebagai salah satu yang menculik aktivis prodemokrasi pada saat itu.
Menurut Pigai, janji penuntasan pelanggaran HAM tertuang dalam cita-cita Nawacita Jokowi. Namun, Pigai menyebut kalau selama ini Jokowi malah diam seribu bahasa.
"Karena apa? Orang-orang yang melingkari Jokowi orang-orang yang patut diduga bertanggung jawab terhadap peristiwa kejahatan-kejahatan masa lalu tidak hanya kejahatan di sini tapi kejahatan di tempat lain termasuk kejahatan di Papua," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Gerindra Tak Masalah Kubu Jokowi Akan Tampilkan Parodi Pidato Prabowo
-
Memulai Bisnis Tidak Gampang, Ini Lima Tips Jokowi untuk Pemula
-
Menhan: Saya Pilih Jokowi, Kalau Tidak Tembak Mati Saja
-
Pigai Sebut Wiranto yang Harus Bertanggung Jawab Kasus Pelanggaran HAM 1998
-
Debat Capres, Prabowo-Sandi Siapkan 'Senjata' Khusus Lawan Jokowi-Maruf
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi
-
Jawab Desakan Status Bencana Nasional, Seskab Teddy: Pemerintah All Out Tangani Bencana Sumatra