Suara.com - Mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eni Maulani Saragih mengaku pernah dua kali mengajak mantan Menteri Sosial Idrus Marham mendatangi kantor bos Blackgold Natural Resource, Johannes B. Kotjo di Graha BIP, Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
Hal itu disampaikan Eni saat bersaksi dalam persidangan perkara kasus suap PLTU Riau-1 dengan terdakwa Idrus Marham di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Selasa (29/1/2019).
"Iya, itu pernah datang (bersama Pak Idrus) ke kantor Pak Kotjo di Graha BIP. Mungkin sebanyak dua kali," kata Eni di persidangan.
Eni pun membeberkan, awal kunjungannya bersama Idrus ke kantor Kotjo terjadi pada November 2017. Menurutnya, pertemuan perdana itu lebih banyak membahas proyek-proyek yang digarap Kotjo. Dalam pertemuan itu, kata dia, Idrus bercerita pengalamannya kepada Kotjo selama menjabat sebagai Mensos.
"Itu, lebih banyak Pak Kotjo yang cerita saat itu. Dia (Pak Kotjo) cerita proyek-proyek bagus, halal, ini semua buat rakyat. Kalau Pak Idrus cerita-cerita soal organisasi sosial," ucap Eni.
Namun, Eni membantah pertanyaan Jaksa Penuntut Umum KPK saat disinggung soal adanya pembicaraan proyek PLTU Riau-1 dalam pertemuan tersebut. Bahkan, eks politikus Golkar itu juga menyangkal adanya pembicaan fee terkait proyek yang terindikasi korupsi itu.
"Enggak ada. Dia cuma cerita lagi punya proyek-proyek. Nggak ada. Enggak ada. Demi Allah itu tidak Ada (bicara fee PLTU)," ucap Eni
Saat itu, kata dia, Idrus hanya menyampaikan ke Kotjo terkait kegiatannya di organisasi keagamaan dan kegiatan sosial.
"Jadi pak Idrus hanya banyak cerita mengenai organisasi yang dikerjakannya mengajak Kotjo agar bantu untuk kegiatan-kegiatan sosal," ujar Eni.
Lebih lanjut, Eni mengaku kembali mengajak Idrus ke kantor Kotjo pada Mei 2018. Dalam pertemuan kedua itu, Eni meminta tolong agar Idrus membantu agar bisa membujuk Kotjo meminjamkan uang senilai Rp 10 Miliar untuk pencalonan suaminya Al Khazid menjadi Bupati Temanggung di Pilkada 2018 lalu.
Baca Juga: PNS Setubuhi ABG di Pinggir Tol, Polisi Temukan Sperma di Mobil Pelaku
Namun, pinjaman sebesar Rp10 miliar tersebut tak direalisasikan Kotjo, karena untuk keperluan karyawannya menjelang hari raya Lebaran.
"Saya kan minta tolong ke Pak Idrus, mau minjam ke Kotjo. Saya datangi Pak Idrus agar membantu ngomong ke Kotjo pinjam Rp 10 Miliar untuk pencalonan suami saya," tutur Eni.
Dalam persidangan sebelumnya, Idrus Marham didakwa Jaksa menerima suap sebesar Rp 2,25 miliar dari pengusaha Kotjo terkait kasus suap PLTU Riau-1. Jaksa menyebut uang tersebut diterima Idrus bersama mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih.
Idrus dijerat dengan Pasal 12 huruf a atau Pasal 11 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 jo Pasal 64 ayat 1 KUHP.
Berita Terkait
-
Bakal Bersaksi di Sidang Idrus Marham, Eni Saragih Berjanji akan Kooperatif
-
Terakhir Kena OTT KPK, Cerita Anak Buah Eni Kempat Kali Ambil Uang Suap
-
Eni Sebut Sofyan Basyir Minta Jatah dari Bos Blackgold Disamakan
-
Eni Akui Bantu Idrus Marham Cari Dana USD 3 Juta Buat Jadi Ketum Golkar
-
Didakwa Terima Suap Rp 2 Miliar Lebih, Begini Jawaban Idrus Marham
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Antrean Bansos Mengular, Gus Ipul 'Semprot' PT Pos: Lansia-Disabilitas Jangan Ikut Berdesakan
-
Prabowo Jawab Desakan Status Bencana Nasional: Kita Monitor Terus, Bantuan Tak Akan Putus
-
Rajiv Desak Polisi Bongkar Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan: Jangan Cuma Pelaku Lapangan
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Gerak Cepat Athari Gauthi Ardi Terobos Banjir Sumbar, Ribuan Bantuan Disiapkan
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak