Suara.com - China baru-baru ini membuat atau merilis sebuah lagu persahabatan yang ditujukan untuk Malaysia. Lagu itu dirilis melalui akun Facebook Kedutaan Besar China pada Senin (28/1/2019).
Dikutip dari The Straits Times, China berharap lagu tersebut akan mengingatkan hubungan baik kedua negara yang telah terjalin sejak 45 tahun lalu. Bahkan negeri Tirai Bambu itu seolah ingin mengingatkan kedua negara pernah berhubungan lebih hangat di masa lalu.
Lagu yang berjudul "Bahu Kiri" itu dinyanyikan dalam bahasa Mandarin dengan bintang videonya dua orang perempuan sebagai simbol dua negara. Dalam lirik lagu, digambarkan sebuah pertemanan dengan rintangan.
Dalam lagu tersebut disebutkan "Hari menjelang siang, namun hujan belum reda. Kita tetap duduk berdampingan, ikatan persahabatan tidak akan putus."
Lirik itu seolah menggambarkan berbagai tantangan yang menerpa kedua negara, tak terkecuali kasus Laut China Selatan di mana keduanya berbatasan garis pantai.
"Bahu kananku menghalang angin dan hujan, bahu kiriku untukmu berpaut (berpegangan)," demikian bait akhir dalam lagu tersebut.
Diketahui, rilis lagu di facebook Kedutaan Besar China itu bertepatan dengan berakhirnya proyek besar bernama Coast Rail Link. Proyek yang diakhiri Malaysia tersebut dijalankan oleh China Communication Construction Co. (CCC) sebagai kontraktor utama.
Meski demikian, belum terdapat konfirmasi dari pihak Kedutaan China untuk Malaysia terkait relasi antara rilis lagu dengan proyek yang diakhiri pemerintah Negeri Jiran.
Terkait dengan proyek yang diakhiri, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Muhammad mengatakan, bahwa proyek diberhentikan, sehubungan dengan minimnya dana pemerintah.
Ia juga menyinggung soal kesulitan yang tengah dihadapi oleh negaranya dalam menyelesaikan masalah utang luar negeri. Ia memohon segala pihak yang berkepentingan dalam proyek dapat memahami.
Baca Juga: DBD Mulai Mengancam, Sejumlah Kota Besar Masuk Fase Waspada
"Seperti yang Anda ketahui, kami terlilit hutang yang sangat berat," tutur Mahathir.
"Ini bukan karena kami ingin membuat frustrasi atau menarik kontrak. Ini karena kami sangat kesusahan dalam bidang finansial", pungkasnya.
Berita Terkait
-
Dijerat Tuduhan Baru, Najib Razak Hadapi 42 Dakwaan Pidana
-
Panasnya Perang Dagang AS - China Jadi Stimulus Apple Kembangkan Bisnis
-
Ngeri, 20 Orang Kena Infeksi Bakteri Seusai Mengunjungi Panti PIjat
-
Ternyata Begini Penggunaan dan Fungsi Zebra Cross di Negara Lain
-
Terlihat Akrab, Ustadz Arifin Ilham - Dipo Latief Salat Subuh Bersama
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Gempa M5,6 Guncang Pesisir Bengkulu, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
-
Arus Balik Natal 2025 Mulai Terlihat di Stasiun Senen
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak