News / Metropolitan
Selasa, 05 Februari 2019 | 06:00 WIB
Kakek Akadius Sutrisno, salah satu korban pelaku pembakaran sepada motor. (Suara.com/Adam Lyasa)

Kronologi Teror Pembakar di Rumah Sutrisno 

Sutrisno menjelaskan, saat kejadian awalnya dari tetangga samping rumah yang teriak kebakaran. Lalu sang cucu, Leonardo Ari (23), membangunkan untuk mengecek lokasi terbakar.

"Dikira depan rumah, ternyata belakang, asap sudah gelap, api menyambar pakaian dan kayu atap dapur," tuturnya.

Saat itu, kata Sutrisno, tetangga sudah berkumpul siap membantu, namun tak bisa masuk lantaran pintu belakang teralis besi panas terkena api. Pintu itu juga tergembok.

"Pak RW semprot pakai selang, teralis bisa dipanjat pakai tangga, tapi saat masuk kedalam juga tak bisa buka pintu karena kunci dan gembok terbakar, saya pukul pakai palu akhirnya terbuka," katanya.

Sutrisno dan warga pun lalu memadamkan api yang sudah membesar. Dia kaget karena sumber kebakaran berawal dari dua motor dan masih berkobar api.

"Saya kira tadinya korsleting listrik, tapi disitu tak ada aliran listrik dan lampu hanya ada di kamar mandi saja," katanya.

Lokasi halaman belakang Sutrisno memang terbuka bebas, hanya pagar teralis setinggi orang dewasa. Di duga pelaku pembakaran melempar bahan bakar dari luar melewati pagar teralis.

"Belakang itu jalan umum, biasa lalu lalang, tadinya depan pertigaan gang biasa diportal tapi beberapa hari ini tidak. Kalau jalan besar gang itu lurusnya buntu," katanya.

Baca Juga: Bantah Soal Propaganda Rusia, Sandiaga Minta Jokowi Berhenti Menyerang

Sementara, salah satu warga Siti Riyadhatul Hikmah (23), penjual nasi kucing sekitar lokasi mengaku sebelum terjadi kebakaran melihat dua orang mengendari sepeda motor jenis matic bercorak putih.

"Sekitar pukul 02.00 WIB, ada dua orang lewat yang depan pakaian hitam dan yang bonceng berjaket putih. Pakai helm semua," kata Siti.

Selang beberapa waktu, bersama suaminya Zainal Abidin, saat pulang jualan nasi kucing sudah terlihat api membakar bagian belakang rumah milik Sutrisno.

"Mau pulang ke arah bawah kemudian liat arah gang ada api, saya cek ada kebakaran," katanya.

Ketua RW 13 Kampung Beji, Tambak Aji Ngaliyan, Muhammad Mutasil, mengaku tak menyangka wilayahnya jadi sasaran teror pembakaran kendaran.

"Di sini memang lingkungan banyak kos-kosan karyawan Kawasan Industri Tambak Aji, pernah ada motor hilang dan kotak amal masjid dicuri, itu sudah lama. Tapi kalau jadi sasaran teror pembakaran saya sendiri kaget," tuturnya.

Load More