Suara.com - Dua orang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi menjadi korban penganiayaan oleh oknum pejabat Pemprov Papua. Insiden penganiayaan itu terjadi di lobi Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Sabtu (2/2) malam akhir pekan lalu.
Aksi penganiayaan terhadap penyidik KPK saat sedang bertugas ini dianggap sebagai upaya menghalangi proses penegakan tindak pidana korupsi.
KPK sangat menyesalkan oknum Pemprov Papua yang sengaja melakukan tindak penganiayaan kepada para penyidik.
Dua hari setelah insiden berlangsung, KPK langsung menggelar jumpa pers dan mengungkap beberapa fakta penting dalam insiden penganiayaan itu.
Apa saja fakta dibalik insiden ini? Berikut Suara.com merangkum deretan fakta penganiayaan penyidik KPK.
1. Misi Pengungkapan Indikasi Korupsi
KPK menugaskan dua orang penyidik untuk melakukan investigasi terhadap indikasi korupsi Pemprov Papua berdasarkan hasil pelaporan dari masyarakat.
Saat itu, Pemprov Papua sedang menggelar rapat pembahasan hasil evaluasi Kementerian Dalam Negeri terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Papua 2019 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat.
Selama proses rapat berlangsung, kedua penyidik diam-diam memotret segala aktivitas yang dilakukan oleh pimpinan Pemprov Papua itu, dan melaporkannya kepada pemimpin.
Baca Juga: OJK Lambat Atasi Masalah yang Membelit AJB Bumiputera dan Jiwasraya
Namun nahas, saat sedang melancarkan tugasnya itu, salah seorang pegawai Pemprov Papua menaruh curiga kepada kedua penyidik dan menghampiri mereka.
2. Penyidik Sudah Menunjukkan Identitas
Saat pegawai Pemprov Papua menghampiri kedua penyidik, Juru Bicara KPK Febri Diansyah memastikan kedua penyidik telah menunjukkan identitas sebagai penyidik KPK. Namun, pegawai Pemprov Papua bersikeras melarang penyidik berada di lokasi rapat.
“Bertanya beberapa hal dan sampai akhirnya pegawai KPK menyampaikan 'kami ditugaskan secara resmi dan merupakan pegawai KPK' tetapi penganiayaan dan pemukulan tetap dilakukan terhadap mereka,” kata Febri.
3. Dipukuli hingga Hidung Patah
Insiden pemukulan tak dapat dihindari. Salah seorang penyidik, yakni Muhammad Gilang Wicaksono, mendapatkan luka serius pada wajahnya. Akibat penganiayaan itu,Gilang mengalami keretakan pada tulang hidung dan robek di bagian wajah.
Berita Terkait
-
Dipukul saat Bertugas, Pegawai KPK Alami Memar dan Luka Sobek di Wajah
-
Insiden Hotel Borobudur, Pemprov Papua Sesalkan Aksi KPK
-
Penyidik KPK Dianiaya saat Bertugas, Polisi: Korbannya Cuma Satu
-
Pegawai KPK Dianiaya karena Diduga Buntuti Gubernur Papua Sedang Rapat
-
Selidiki Kasus, Dua Pegawai KPK Malah Dianiaya di Hotel Borobudur
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Antasari Azhar Wafat: Dari Ujung Tombak KPK, Jeruji Besi, Hingga Pesan Terakhir di Rumah
-
7 Fakta Bupati Ponorogo Kena OTT KPK: Uang Suap Jabatan Mencapai Miliar Rupiah
-
Sikap Ksatria Said Abdullah: Kader PDIP Kena OTT KPK, Langsung Minta Maaf ke Rakyat
-
AS Shutdown, Trump Mau Ganti Subsidi ObamaCare dengan BLT Ratusan Miliar Dolar
-
Maling Motor Penembak Mati Hansip di Cakung Diringkus Saat Kabur ke Lampung, Senpi Dilacak
-
Detik-detik Hansip di Cakung Tewas Ditembak Maling Motor Usai Tabrak Pelaku, 5 Saksi Diperiksa
-
Sekda Ponorogo 12 Tahun Menjabat, KPK Bongkar 'Jimat' Jabatannya: Setor ke Bupati?
-
'Saya Ingin Pulang', Permintaan Terakhir Antasari Azhar Sebelum Hembuskan Napas Terakhir
-
Avanza Hitam Hilang Kendali Tabrak Tenda Maulid di Kembangan Jakbar, Dua Orang Dirawat
-
Pasca Ledakan, Menteri PPPA Pastikan SMAN 72 Jakarta Aman: Senin Mulai Sekolah!