Suara.com - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Fadli Zon, menganggap tidak ada yang salah terkait kritik yang dilayangkan untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Ini disampaikan Fadli Zon menanggapi kubu Jokowi yang mempersoalkan kritikan Amien Rais.
Fadli menilai tidak ada yang salah dari kritikan Amien Rais kepada Jokowi saat dirinya mendampingi Ketua PA 212 Slamet Maarif diperiksa pihak kepolisian beberapa waktu lalu. Menurutnya, Jokowi pantas dikritik apabila memang ada kebijakannya yang patut dipertanyakan.
"Ya, karena kalau memang pantas dikritik, kenapa tidak dikritik, karena ini kan kita di dalam sebuah kontestasi. Dalam kontestasi itu jangan dong ada conflict of interest," kata Fadli di Jalan HOS Cokroaminoto, Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2019).
Kritikan Amien sempat direspon oleh Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin, Irma Suryani Chaniago. Irma mempertanyakan Amien yang seringkali melayangkan protes kepada Jokowi.
Menanggapi hal tersebut, Fadli bukan lagi menyebut kalau pemerintahan Jokowi anti kritik. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu bahkan menilai Jokowi yang juga Capres petahana sudah tergolong ke dalam rezim otoriter.
"Bukan anti kritik menurut saya, ini sudah otoriter kok, dan menggunakan tangan besi," pungkasnya.
Untuk diketahui, Amien Rais tak suka jika Ketua Umum (Ketum) Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif diperiksa polisi, pada Kamis (7/2/2019). Amien Rais pun menyalahkan Presiden Jokowi yang menjadi penyebab Slamet Maarif diperiksa polisi.
Slamet Maarif diperiksa Polresta Surakarta terkait dugaan pelanggaran kampanye Pilpres 2019. Amien Rais menyatakan kedatangannya di Mapolresta Surakarta sebagai Ketua Penasihat PA 212.
Dalam kesempatan tersebut, Amien Rais juga mempertanyakan sikap Presiden Jokowi.
Baca Juga: Ziarahi Suami Jelang Dilantik, Khofifah Ungkap Kisah Baju Pelantikan
“Cuma, saya ingatkan Pak Jokowi, Anda ini bagaimana sih maunya? Ya, tulis itu,” tegas dia di depan wartawan.
Berita Terkait
-
Fadli Zon Puji Wisudawan Cumlaude Unpad yang Skripsinya #2019GantiPresiden
-
Buat Puisi Doa yang Tertukar, Yenny Wahid Sebut Fadli Zon Akan Rugi
-
Timses Jokowi ke Fadli Zon: DPR Digaji Bukan untuk Komentari Presiden Doang
-
Prabowo - Sandiaga Akan Jadikan Ulama Penasihat, Jika Menang Pilpres 2019
-
Fadli Zon Bantah Minta Tantan Bikin Video Dukungan dari Markas Besar PBB
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Kebahagiaan Orangtua Siswa SMK di Nabire Berkat Program Pendidikan Gratis
-
Sosialisasi Program Pendidikan Gratis, SMK Negeri 2 Nabire Hadirkan Wali Murid
-
BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sejumlah Kota, dari Pekanbaru Hingga Banten
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Diguyur Hujan Ringan, Waspada Banjir
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Banjir Langkat, Fokus Pemulihan Warga
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis